Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo turut mempertanyakan latar belakang Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ingin membeli 15 pesawat jet tempur bekas jenis Eurofighter Typhoon milik Austria.
Ia mengaku penasaran apakah ada pihak yang membisiki Prabowo untuk memborong pesawat-pesawat bekas tersebut. Sebab, ia mengaku ragu lantaran pesawat Eurofighter itu sudah digunakan hingga 17 tahun.
Baca Juga: Hashim Bilang Prabowo Gagalkan Proyek Rp50 T, Eh Dibantah Sama...
Baca Juga: Retno Marsudi dan Jokowi Kalah Deh! Prabowo Aja yang Jadi Menlu!
"Tapi tiba-tiba Indonesia berminat, ini kan kacau. Barang yang sudah dihitung-hitung tidak efisien lagi, kemudian tiba-tiba kita mau beli," sesalnya dalam diskusi virtual, Senin (27/7/2020).
Lanjutnya, ia pun mempertanyakan dasar Prabowo yang begitu ngeber ingin membeli pesawat bekas yang digunakan Austria tersebut.
Ia juga mempertanyakan soal pihak yang membisiki Prabowo agar mau membeli pesawat tersebut yang biaya perawatannya notabene bisa mencapai Rp 65 triliun dalam setahun tersebut.
"Apakah ada pihak-pihak tertentu yang kemudian membisiki Kementerian Pertahanan supaya bisa beli? Karena selama ini kita juga melihat banyak praktik pengadaan alutsista yang itu dimediasi oleh pihak ketiga, oleh para broker," ujarnya.
"Dan broker-broker ini memang kantornya juga enggak ada, tapi kemudian punya akses yang cukup kuat di pemerintahan maupun DPR supaya proses ini bisa berjalan cepat dan mudah," tutur Adnan.
"Nah, saya kira fungsi kita adalah mendorong kembali supaya rencana pengadaan itu tidak terjadi," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil