Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Canggih, Masjid di Medan Bagikan Daging Kurban dengan Barcode

        Canggih, Masjid di Medan Bagikan Daging Kurban dengan Barcode Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Medan -

        Sebagai upaya mencegah penularan Covid-19 sekaligus menciptakan kebiasaan masyarakat yang tertib, pembagian daging kurban yang dilakukan Mesjid Jami' Silalas dilakukan dengan cara sistem barcode. Pembagian ini sendiri dilaksanakan, di areal seputaran Mesjid tersebut di Jalan Sei Deli, Medan, kemarin.

        Ketua Panitia, H Zerman menyampaikan, terdapat 14 ekor hewan kurban yang terdiri dari 11 ekor sapi dan 3 ekor kambing yang disembelih. Dia menyebutkan, hewan kurban ini merupakan sumbangan dari Gubernur dan Wagub Sumut Edi Rahmayadi dan Musa Rajekshah, H Anif, Calon Walikota Bobby Nasution, Musa Idhishah atau Doddy dan lainnya.

        Baca Juga: Pakar Kecewa Berat atas Penanganan Covid-19: Indonesia Banci

        "Sistem barcode ini dipakai agar tidak terjadi double dalam pengambilan. Pada teknisnya, barcode yang ada di kupon akan di scan terlebih dahulu," ungkapnya didampingi Kepala Koordinator Keamanan Batara Silalahi, kepada wartawan.

        Tak hanya itu, dalam pembagian daging hewan kurban ini kata dia, juga dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat pencegahan Covid-19. Sehingga, kepada masyarakat yang masuk ke areal pembagian daging, terlebih dahulu diperiksa suhu tubuhnya, mencuci tangan, hingga diwajibkan menjaga jarak.

        "Bahkan kalau yang datang tidak memakai masker akan kita suruh pulang," jelasnya.

        Dikatakannya, sistem barcode ini sendiri merupakan pertama kali dilakukan oleh Mesjid Jami' Silalas. Ide ini sendiri, kata dia, bermula dari inisiatif ketua BKM Mesjid Jami' Silalas, Musa Idhishah

        "Sistem ini sebetulnya pernah dilakukan di Mesjid Agung. Karenanya, kedepannya pengalaman ini akan kami bagikan kepada mesjid-mesjid yang lain," katanya.

        Sementara itu, Musa Idhishah atau yang akrab disapa Doddy menambahkan, untuk mendapatkan kupon berbarcode, setiap calon penerima kurban terlebih dahulu wajib menyerahkan foto copy KTP kepada Kepling. Selanjutnya data tersebut diinput dalam data base, baru kemudian keluar kupon dengan barcode tersebut. 

        "Kupon ini juga diantar dari rumah ke rumah untuk memastikan datanya valid. Setelah itu kupon baru diserahkan," ujarnya.

        Oleh karena itu tahun depan, kata dia, maka bila pembagian daging kurban kembali dilakukan, panitia hanya tinggal membuka data di komputer saja. Paling, sambung Dody, pendataan lanjutan hanya dilakukan pada pertambahan atau perpindahan penduduk saja dan juga bila ada yang sudah meninggal.

        "Dengan sistem ini, pemalsuan kupon dapat kelihatan di layar scaner, dan tidak mungkin juga double data. Untuk itu tahun depan kita akan ajak beberapa mesjid, kita buat pelatihannya dan kita berikan sistemnya untuk pelan-pelan kita buat penyeragaman Kota Medan," pungkasnya.  

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: