Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rocky Gerung Bilang Era Jokowi Lebih Parah Karena...

        Rocky Gerung Bilang Era Jokowi Lebih Parah Karena... Kredit Foto: Viva
        Warta Ekonomi -

        Saat ini terjadi fenomena di Indonesia bahwa pemerintah bisa masuk ke lingkungan kampus melalui rektorat dan mencegah kemerdekaan berpikir para mahasiswa.

        Begitu kata akademisi yang juga seorang filsuf Rocky Gerung dalam diskusi webinar tvOne yang dipandu moderator presenter tvOne, Dwi Anggia, Senin 3 Agustus 2020.

        "Dulu kami diskusi, tiba-tiba aparat masuk terus membubarin. Jadi, lagi berlangsung dibubarkan. Tapi di era kepemimpinan Jokowi justru belum diskusi, panitianya sudah diancam pihak rektorat. Lebih parah. Tapi jangan cengeng," ujarnya.

        Baca Juga: RI Butuh 9 Juta Lebih SDM Digital, Jokowi Perintah Johnny untuk..

        Rocky Gerung mengatakan mahasiswa seharusnya jauh lebih berani dan tidak cengeng. Kaum milenial pun tidak boleh takut untuk berpikir kritis terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah. Ia mengatakan menjadi kritis bisa diasah dengan banyak berdiskusi sekaligus mengenyam literasi.

        Ia mendorong supaya kaum mahasiswa dan milenial untuk merdeka berpikir. Rocky membandingkan di zamannya saat mahasiswa. Ia mengklaim di era Orde Baru, diskusi bukan tak dilarang pemerintah justru itu meningkatkan keberanian para agent of change untuk melakukan diskusi.

        "Sementara hari ini lihat saja, justru tidak begitu," kata Rocky.

        Dulu, Rocky mengingatkan bahkan saat diskusi bisa saja aparat negara masuk dan membubarkan acara tersebut atas nama undang-undang. "Oke itu masih fair, saat diskusi dibubarkan oleh aparat mengatasnamakan undang-undang," kata Rocky.

        Tapi sekarang, lanjut Rocky, keadaannya sudah era demokrasi, ditambah lagi pesatnya laju media digital atau 4.0. Seharusnya kaum millenial paham itu. Jadi, tekan Rocky, harus dapat lebih berkreasi dan jangan takut oleh rektor.

        "Kalau bikin diskusi dilarang pihak oleh rektorat, mahasiswa mbalelo saja. Kan kebanyakan hari ini diskusi dilarang, terus dia mengadu ke pers, mengadu ke LBH, cengeng itu. Harus lebih berani, jangan cengeng," kata Rocky.

        Para milenial seharusnya tidak hanya "manut" dengan kebijakan pemerintah laiknya seorang aparatur sipil negara (ASN). Sekalipun indeks demokrasi Indonesi terus menurun berdasarkan sejumlah lembaga survei internasional.

        Menurut Rocky, milenial harus bisa memberikan masukan secara cepat kepada presiden. Misalnya dalam menggenjot sektor pariwisata saat pandemi Covid-19, jangan terjebak hanya pada paradoks pemerintah. 

        "Dari presiden sampai kepala desa saat ini dalam paradoks bahwa Indonesia begini begitu, bonus demografinya begini, ah itu cuma slogan. Milenial seharusnya bisa memberi masukan cepat kepada presiden per detik per menit, bisa menambahkan IQ. Mustinya memberi gagasan-gagasan yang membangun, bagaimana kembangkan pariwisata alternatif. Bukan lagi mengundang turis, justru itu bahaya lagi virus corona," kata Rocky.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: