22 Persen Masyarakat Kurang-Tidak Puas Sama Sekali dengan Kinerja Jokowi, Alasan Nomor Satu Mengejutkan!
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru mereka, salah satu yang ditemukan dalam survei adalah 22 persen masyarakat mengaku kurang-tidak puas sama sekali dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Angka itu didapatkan dari rincian kurang puas 18,5 persen dan tidak puas sama sekali 3,5 persen. Sedangkan tidak tahu atau tidak jawab 0,8 persen.
Di lain sisi, tingkat kepuasan mencapai angka 77,2 persen dengan rincian cukup puas 53,5 persen dan sangat puas 23,7 persen.
Mengenai alasan ketidakpuasan terhadap kinerja presiden, alasan harga kebutuhan pokok yang mahal menempati urutan pertama sebesar 24,4 persen, kurang mampu memimpin 13,8 persen, kurang berpihak ke rakyat kecil 10,1 persen, dan alasan-alasan lainnya yang mengikuti.
Pendiri Indikator Burhanudin Muhtadi mengatakan angka 77,2 persen merupakan angka yang tidak kecil terutama jika dikaitkan dengan beberapa peristiwa belakangan ini seperti Pilpres.
Baca Juga: Ingat Masa Depan, Anies hingga Jusuf Kalla Diskusi Soal Langkah Sengketa di MK
“Tetapi lagi-lagi 77,2 persen bukan angka yang kecil di tengah banyak isu mulai dari isu ekonomi termasuk isu politik karena berpisah jalannya antara Jokowi dan PDIP, approval Jokowi masih di atas 77 persen merupakan suatu angka yang cukup besar meskipun lagi-lagi belum sebesar seperti terjadi sebelum pilpres,” jelasnya dalam rilis yang dilakukan secara daring, Minggu (21/4/24).
Indikator Politik Indonesia menggelar survei nasional melalui telepon pada 4-5 April 2024. Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari total populasi nasional.
Sampel dipilih melalui metode Random Digit Dialing (RDD) sebanyak 1201 responden. RDD adalah proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Margin of error survei diperkirakan ± 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement