Sebuah gudang padi-padian di pelabuhan Beirut ikut rusak akibat ledakan masif yang terjadi di sana pada Selasa (4/8), sehingga Lebanon saat ini hanya mempunyai persediaan yang cukup untuk waktu kurang dari sebulan dan warga terancam kelaparan.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Ekonomi Raoul Nehme kepada Reuters pada Rabu, sekalipun ia juga menyebut bahwa kapal pengangkut pasokan padi-padianĀ sedangĀ dalam perjalanan menuju Lebanon.
Nehme mengatakan bahwa Lebanon membutuhkan persediaan padi-padian setidaknya untuk waktu tiga bulan sebagai jaminan keamanan pangan, dan pemerintah sudah mencari tempat penampungan persediaan lainnya.
Baca Juga: Kesaksian Pemain PSM Makassar saat Bom Beirut
Ledakan yang berpusat di sebuah gudang dan sejauh ini disebutkan berasal dari 2.750 ton amonium nitrat tersebut meluluhlantakkan distrik pelabuhan dan kawasan sekitarnya, serta melumpuhkan portal masuk utama untuk impor sumber pangan di negara berpenduduk enam juta orang lebih itu.
Dalam pernyataan kepada surat kabar lokal, ketua serikat importir gandum, Ahmed Hattit, menyebut ketika terjadi ledakan, silo di Beirut menampung tidak lebih dari 15.000 ton gandum karena sejumlah pengelola penggilingan telah membongkar langsung gandum impor yang datang.
Hattit menambahkan bahwa persediaan tepung yang tersisa saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar selama satu setengah bulan, dan ada empat kapal kargo yang mengangkut total 28.000 ton gandum yang sedang dalam perjalanan.
Silo di pelabuhan Beirut mampu menampung hingga 120.000 ton padi-padian, menurut keterangan Ahmad Tamer, direktur pelabuhan Tripoli, kota terbesar kedua di Lebanon.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: