Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masih Banyak Mayat Terkubur di Sekitar Gedung TKP Ledakan Beirut

Masih Banyak Mayat Terkubur di Sekitar Gedung TKP Ledakan Beirut Kredit Foto: AFP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ledakan Beirut terjadi pada sore hari waktu setempat menghancurleburkan rumah-rumah, gedung perkantoran, dan banyak bangunan di dekat kawasan pelabuhan. Asap tebal mengepul disertai guncangan besar yang menghancurkan kaca jendela, bahkan membalikkan sejumlah kendaraan di pusat kota.

Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hasan mengatakan ada banyak mayat yang masih terkubur di reruntuhan. Ribuan orang yang terluka sudah dibawa ke rumah sakit dan sebagian masih terjebak di rumah masing-masing, menurut kepala Palang Merah Lebanon.

Baca Juga: Kesaksian Pemain PSM Makassar saat Bom Beirut

Kantor Kedutaan Besar Australia di Beirut dinyatakan terdampak signifikan akibat ledakan tersebut. Sejumlah staf terkena serpihan kaca dan jendela yang pecah akibat ledakan, menurut Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne.

"Bisa kami laporkan staf di sana baik-baik saja, meski mengalami luka dan goresan, tapi gedung kedutaaan secara signifikan terdampak," ujar PM Australia Scott Morrison.

"Kami bersimpati pada seluruh emua warga Lebanon, ada komunitas Lebanon yang begitu besar di Australia dan pasti khawatir dengan keluarga mereka di sana."

Insiden ledakan memperparah kondisi nasional Lebanon yang saat ini mengalami krisis ekonomi dan masih berjuang untuk menekan laju penyebaran virus corona.

Banyak warga Lebanon yang kini kehilangan pekerjaan, sementara nilai mata uangnya terhadap dolar Amerika Serikat terus jatuh, menyebabkan semakin banyak orang masuk dalam kategori miskin.

Sejumlah rumah sakit di Beirut dilaporkan telah melebihi kapasitasnya dan sedang meminta pasokan darah lebih banyak, serta mesin generator untuk pembangkit listrik. Sementara itu tanpa menunjukkan bukti apapun, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan jika militer negaranya percaya ledakan ini disebakan oleh "serangan semacam bom".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: