Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dipelototin Anak Buah Prabowo, Bu Menkeu, Hati-Hati Yah!

        Dipelototin Anak Buah Prabowo, Bu Menkeu, Hati-Hati Yah! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi Partai Gerindra Heri Gunawan mendukung penuh rencana pemerintah untuk memberikan santunan bagi pekerja yang bergaji di bawah Rp5 juta, seperti yang disampaikan Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati, dengan total Rp32 triliun, untuk 13 juta pekerja.

        "Kebijakan itu sejatinya baik dan patut diapresiasi. Saya dukung. Namun, persoalannya kebijakan ini terkesan mendadak. Apalagi dengan embel-embel untuk peningkatan belanja pemerintah," katanya di Jakarta, Kamis (6/8/2020) kemarin.

        Baca Juga: Gerindra Mau Kongres, Paling Prabowo Lagi

        Baca Juga: Sinyal Kuat Dukung Bobby, Gerindra Kokohkan Dinasti Jokowi

        Menurut dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah sering menegur menteri terkait penyerapan anggaran penanganan Covid-19, serta dampaknya terhadap perekonomian.

        Bahkan, teranyar, Kepala Negara lagi-lagi menyoroti realisasi anggaran ini. Dalam, rapat kabinet Senin (3/8) kemarin, Presiden Jokowi mengatakan dari Rp695 triliun stimulus untuk penanganan Covid-19, baru 20 persen yang terealisasi atau sekitar Rp141 triliun.

        Menurutnya, angka realisasi angka tersebut, presiden juga mengatakan bahwa ada kementerian DIPA-nya saja belum ada, bagaimana mau realisasi.

        "Nah, ini bagaimana perekonomian bisa reborn, APBN yang diharapkan bisa menjadi stimulus justru lambat realisasinya. Sementara masyarakat sudah menjerit," ucap Hergun.

        Menurutnya juga, ide menggelontorkan dana bansos untuk pekerja yang gajinya di bawah Rp 5 juta ini untuk menutupi ketidakmampuan tim ekonomi pemerintah dalam mengeksekusi.

        Karena itu, ia berharap bila kebijakan ini betul-betul dieksekusi dengan skema yang jelas. 

        "Ini bicara rasa keadilan. Yang sudah punya gaji disubsidi, tetapi bagaimana pekerja yang dirumahkan bahkan kena PHK selama pandemi? Jangan sampai muncul kecemburuan sosial di tengah masyarakat yang sama-sama terdampak oleh COVID-19. Karena akan memunculkan risiko social unrest," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: