Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ekonomi di Jurang Resesi, Jokowi Gak Krisis Kepercayaan Rakyat

        Ekonomi di Jurang Resesi, Jokowi Gak Krisis Kepercayaan Rakyat Kredit Foto: Antara/BPMI Setpres/Handout
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekitar 79% warga percaya Presiden Jokowi mampu membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Hanya sekitar 20% yang menyatakan tidak percaya.

        Temuan tersebut dipaparkan Manajer Program Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad dalam presentasi survei nasional SMRC bertajuk Ekonomi Covid-19 dan Persepsi Publik tentang Investasi pada Minggu (9/8/ 2020) di Jakarta.

        Survei dilakukan pada 29 Juli-1 Agustus 2020 dengan wawancara per telepon kepada 1.203 responden yang terpilih secara random dengan margin of error 2,9%. Menurut Saidiman, hasil ini menunjukkan kenaikan stabil dukungan terhadap Presiden Jokowi dalam tiga bulan terakhir.

        Baca Juga: Jokowi Dihantui 2 Ketakutan: Nyata di Depan Mata

        Baca Juga: Sandiaga Uno Bocorkan Sang Penyelamat RI dari Resesi saat Ini

        Pada survei 20-22 Mei, tingkat kepercayaan pada kemampuan Presiden Jokowi menangani krisis ekonomi sempat turun menjadi 69%. Namun, setelah itu secara perlahan tingkat kepercayaan tersebut terus menaik.

        "Ini adalah modal penting bagi Presiden Jokowi. Terutama karena warga menilai ekonomi Indonesia terus memburuk," ujarnya.

        Hasil survei SMRC lainnya juga menunjukkan 87% warga menganggap kondisi ekonomi nasional sekarang lebih buruk dibandingkan tahun lalu. Padahal di akhir Juni, persentase warga yang menganggap kondisi ekonomi lebih buruk adalah 72%.

        Di sisi lain, survei ini menunjukkan persentase warga yang menganggap kondisi ekonomi rumah tangga lebih buruk mencapai 69%, yang menunjukkan hampir-hampir tidak ada perubahan dibandingkan akhir Juni, ketika angkanya mencapai 70%.

        Seperti diketahui pertumbuhan ekonomi nasional selama kuartal II-2020 nyungsep ke level minus 5,32% akibat wabah virus corona. Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan bahwa angka itu tercatat paling buruk dalam 21 tahun terakhir sejak kuartal I-1999.

        "Kalau kita melacak, kontraksi 5,32% adalah terendah sejak kuartal I-1999. Jadi pada kuartal I-1999 mengalami kontraksi 6,13%," kata Suhariyanto.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: