Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Putus Mata Rantai Covid-19: Disiplin pada Protokol Kesehatan

        Putus Mata Rantai Covid-19: Disiplin pada Protokol Kesehatan Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 terus fokus menangani pandemi COVID-19 melalui pendekatan perubahan perilaku masyarakat.

        Ketua Satgas COVID-19, Doni Monardo, mengatakan bahwa implementasi perubahan perilaku untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 tersebut adalah, melalui disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

        Baca Juga: Waspada! Fakta Baru Virus Covid-19: Menyebar hingga Jarak 5 Meter

        "Kita bisa melakukan perilaku hanya dengan disiplin, disiplin dan disiplin, serta patuh pada protokol kesehatan, maka kita akan mampu memutus mata rantai penularan,” ujar Doni, dalam diskusi bertajuk “Optimis Bangkit dari Pandemi: Kesehatan Pulih, Ekonomi Pulih” bersama Komite Penanganan COVID-19 di Jakarta, Sabtu (15/8/2020).

        Menurutnya, perubahan perilaku disiplin protokol kesehatan akan menjadi kekuatan masyarakat. Sebab hingga hari ini, belum ditemukan obat COVID-19. Sehingga dalam hal ini, dia meminta masyarakat dapat menerapkan perubahan perilaku sampai vaksin dapat diberikan.

        Baca Juga: Puji Tuhan! Obat Ini Terbukti 90% Sembuhkan Pasien Covid-19

        "Ini menjadi kekuatan kita. Karena sampai hari ini obat COVID-19 belum ada. Vaksin pun baru bisa efektif beberapa bulan ke depan. Sehingga ada banyak kejadian yang mungkin terjadi menjelang vaksin diberikan kepada masyarakat,” jelas Doni.

        Adapun kaitan dengan perubahan perilaku ini, ujarnya, adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran kolektif dan peran dari seluruh komponen bangsa. Dalam hal ini, Doni menekankan pentingnya peran kolaborasi pentaheliks berbasis komunitas untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh aspek.

        Di sisi lain Doni mengatakan, 63 persen keberhasilan dalam menangani COVID-19 adalah melalui sosialisasi yang baik dan tepat sasaran kepada masyarakat sehingga peran komunikasi publik menjadi hal yang sangat mendasar.

        Doni yang juga menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menekankan pemahaman dan pengertian, bahwa COVID-19 berbahaya dan proses seseorang terpapar COVID-19 itu adalah orang lain.

        Karena itu, melalui fungsi edukasi, sosialisasi dan mitigasi, ditambah tiga hal penting protokol kesehatan, yakni mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, memakai masker dan menjaga jarak, harus diimplementasikan dengan baik.

        "Harus senantiasa diingatkan. Kalau kita bisa melindungi diri sendiri, maka kita menjadi bagian dari pahlawan kemanusiaan. Karena kita bisa menyelamatkan jiwa manusia,” tegas Doni. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: