Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cara-cara Israel Mata-Matai Hizbullah di Lebanon

        Cara-cara Israel Mata-Matai Hizbullah di Lebanon Kredit Foto: Reuters/Sharif Karim
        Warta Ekonomi, Beirut -

        Perang spionase antara Israel dan Lebanon memang bukan hal baru, terutama dengan Hizbullah.

        Awal Desember 2010 lalu misalnya, Hizbullah mengaku menemukan alat penyadap milik Israel dalam jaringan telekomunikasi pribadi mereka. 

        Dalam pidatonya Rabu lalu, pemimpin Hizbullah, Syekh Hassan Nasrullah , mengatakan bahwa radar-radar bawah tanah milik Israel terus mengirimkan gambar-dan citra siang dan malam. 

        Kepada para pendukung Hizbullah, ia mengatakan bahwa mereka siap melawan setiap serangan Israel ke tanah kedaulatan Lebanon. Untuk yang satu ini, Hizbullah akan menyampingkan perbedaan pendapat di dalam negeri terkait penyelidikan pembunuhan mantan perdana menteri Lebanon, Rafik Hariri. Pada 2006 lalu, Hizbullah melawan serangan udara Israel dalam perang selama 34 hari yang menewaskan 1.200 warga Lebanon dan 160 orang Israel tewas.  

        Lebanon sendiri kerap kegerahan oleh warganya yang diduga bersekongkol dengan Israel. Penggeledahan di rumah, tempat kerja, atau diberbagai tempat yang tersebar di seluruh negeri menajdi hal rutin. Orang yang dicurigai pun beragam, bisa saja seorang tukang dpenual daging atau apoteker dari wilayah Lebanon yang terpencil. Tak mustahil pula seorang petugas pabean atau bahkan anggota militer berpangkat tinggi yang diciduk   

        Di dunia mata-mata atau spionase, aneka barang bisa menjadi alat pembantu. Salah satunya, batu buatan yang dipakai untuk menyembunyikan perlengkapan spionase. Itulah yang ditemukan di Lebanon di pegunungan di Beirut. 

        Laman BBC menuliskan, militer Lebanon pada 2010 lalu menemukan dua sistem mata-mata yang ditanam Israel. Masing-masing ditemukan di pegunungan Sannine dan Barouk, yang berada di selatan dan sebelah utara Beirut.  

        Menurut harian Lebanon, As Safir, pemasangan alat tersebut diperkirakan melibatkan ahli yang bekerja sama dengan pihak Israel. "Alat tersebut sekarang diserahkan kepada Kementerian Pertahanan, tempat para ahli memeriksa perlengkapan tersebut," demikian tulisan As Safir yang dikutip Jerusalem Post. "Pemeriksaan meliputi bagaimana cara kerja alat tersebut dan informasi serta foto macam apa yang dikirimkan ke Israel."  

        Lagi-lagi, As Safir menyebutkan, alat-alat tersebut dapat memotret kegiatan di wilayah yang dipantau. Hal ini dapat membantu Angkatan Udara Israel menemukan sasarannya dalam menyadap saluran telepon target.   

        Presiden Lebanon ketika itu,  Michel Suleiman, memuji kerja sama antara militer Lebanon dengan Hizbullah. Lewat kerja sama itulah mereka berhasil menemukan perlengkapan mata-mata Israel ini.   Gambar-gambar yang dirilis laman milik militer Lebanon menunjukkan bahwa perlengkapan mata-mata itu ditemukan di dalam batu palsu yang ditempatkan di lereng gubung. 

        Bahkan pada sistem yang ditemukan di Sannine terdapat sebuah kamera, sebuah alat pengirim citra, dan satu alat lagi berfungsi untuk menerima sinyal. Alat yang ditemukan di Barouk lebih rumit. Sistem ini ditempatkan pada ketinggian 1.715 meter di atas permukaan lain dan terdiri dari dua gundukan batu buatan.  

        Dalam salah satu gundukan terdapat sistem untuk mengirimkan dan menerima sinyal. Alat ini kemungkinan mencakup wilayah operasi di Bekaa Valley -sebuah lokasi yang menjadi pusat kegiatan Hizbullah. Sistem ini memiliki kemampuan untuk tersambung tanpa kabel, dengan stasiun pemancar di Lebanon dan wilayah Palestina.  

        Gundukan lainnya berisi sejumlah besar batere yang bisa menyuplai energi perlengkapan spionase tersebut selama bertahun-tahun. Pada salah satu gambar yang dipasang di laman tersebut, tampak perlengkapan dengan tulisan dalam abjad Ibrani disertai nama pabriknya, Beam Systems Israel Ltd -dalam bahasa Inggris. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: