Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pandemi hingga Harga Migas Anjlok, PGN Raup Pendapatan Rp21,49 T

        Pandemi hingga Harga Migas Anjlok, PGN Raup Pendapatan Rp21,49 T Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Keuangan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Arie Nobelta Kaban menyampaikan, PGN membukukan pendapatan sebesar US$1.469,17 juta atau sekitar Rp21,49 triliun pada semester I-2020.

        Arie mengungkapkan, pencapaian kinerja keuangan semester I-2020 dipengaruhi oleh kondisi perekonomian saat ini, yaitu dampak pandemi Covid-19, turunnya harga migas dunia, dan melemahnya kurs rupiah terhadap dolar.

        Pendapatan tersebut sebagian besar berasal dari kinerja operasional penjualan gas sehingga PGN mencatat laba operasi sebesar US$193,09 juta dan EBITDA sebesar US$390,17 juta.

        Baca Juga: PGN Kerek Pasokan LNG untuk Kelistrikan Tanah Air

        Baca Juga: Pertamina EP Tingkatkan Rasio Minyak dan Gas di Area Kalimantan

        "Sebagai respons terhadap dampak Covid-19 dan menjaga kinerja perseroan, PGN tetap mengembangkan pembangunan infrastruktur dengan mengambil kebijakan optimasi efisiensi yang tidak terkait langsung dengan pendapatan dan keandalan jaringan pipa," ujar Arie, Sabtu (5/9/2020).

        Arie mengatakan, rendahnya harga minyak dan gas menyebabkan penurunan pendapatan sektor hulu, sedangkan biaya pengoperasian tidak serta merta mengikutinya.

        Harga minyak gas dan bumi yang tidak sebaik proyeksi yang dilakukan pada akhir 2019, berpengaruh pada pendapatan dari upstream dan recoverability aset-aset di hulu yang dikelola PT Saka Energi Energi Indonesia (SEI).

        Faktor-faktor di atas menyebabkan laba konsolidasi yang diatribusikan ke entitas induk pada semester I-2020 menjadi sebesar US$6,7 juta.

        Untuk semester II, manajemen berupaya maksimal untuk meningkatkan pendapatan perseroan dan tetap disertai dengan efisiensi dari sisi biaya sehingga di semester II diharapkan kinerja keuangan menjadi lebih baik.

        Arie menjelaskan, untuk posisi keuangan PGN konsolidasi saat ini dalam kondisi baik dengan posisi kas dan setara kas per 30 Juni 2020 sebesar US$1,24 miliar. Posisi ini lebih baik jika dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2019 sebesar US$1,04 miliar.

        Demikian juga kemampuan perseroan dalam memenuhi kewajibannya, masih baik dengan current ratio per 30 Juni 2020 sebesar 230%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan current ratio per 31 Desember 2019 sebesar 197%.

        "PGN optimasi arus kas melalui prioritisasi anggaran investasi. Dengan begitu, diharapkan PGN tetap mampu memberikan kinerja positif di tengah perlambatan ekonomi nasional dan global," ujar Arie.

        Selama periode Januari-Juni 2020, PGN telah menyalurkan gas bumi sebesar 2.016 BBTUD. Dengan rincian, volume distribusi sebesar 811 BBTUD dan volume transmisi sebesar 1.294 BBTUD.

        Arie juga mengungkapkan, penurunan distribusi dan transmisi gas disebabkan oleh penurunan demand saat diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) beberapa waktu lalu. Hampir seluruh sektor pelanggan menurun karena pandemi Covid-19, khususnya di sektor komersial, industri seperti restoran, pusat perbelanjaan, hotel, dan produsen baja.

        Dampak pandemi Covid-19 sempat menjadi kendala dalam pengembangan infrastruktur dan layanan gas bumi. Namun, PGN tetap melaksanakan pembangunan sehingga pada Januari-Juni 2020 total pelanggan PGN tercatat lebih dari 417.000 pelanggan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: