Politisi PDIP Ruhut Sitompul menilai langkah 59 negara memblokir warga negara Indonesia (WNI) masuk wilayahnya, disebabkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hal tersebut dikatakan dalam menanggapi keputusan Anies yang kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total, yang mulai pada 14 September 2020. Baca Juga: Orang PDIP dan Gerindra Kompak 'Gebuki' Anies, Minta Anies Mundur
Menurut Ruhut, PSBB secara ketat itu dipicu kebijakan Anies menerapkan kembali ganjil genap saat PSBB transisi. Ia menilai kebijakan tersebut diduga memicu lonjakan penumpang di sarana transportasi umum. Baca Juga: IHSG Rontok, Pak Prabowo Harus Naikan Wagub Riza, Gantikan Anies
“Iya (karena ganjil genap). Kan jelas dia tidak konsekuen,” ujarnya seperti dilansir, dari JPNN.com, Jumat (11/9/2020).
Semestinya, PSBB transisi tetap diberlakukan seperti PSBB awal. “Termasuk tidak ada ganjil genap. Eh, tahunya ganjil genap dia kurangi (jalankan lagi, red). Itulah fatal,” tegas Ruhut.
Sambung dia, belum lagi kebijakan fatal seperti pembukaan kawasan Car Free Day (CFD) walaupun belakangan disiasati dengan program lain.
“Car Free Day itu fatal walaupun malu-malu kucing sekarang dia tutupi. Dia ganti dengan bicycle free day. Itu konsumerisme,” katanya lagi.
Lanjut dia, saat ini masyarakat ramai-ramai membeli sepeda. Sedangkan rakyat tengah dalam kondisi susah.
“Ini Anies memang enggak ada mampu jadi gubernur DKI,” ujarnya.
“Karena itu, jujur saja saya sudah kebayang kalau dia jadi gubernur. Enggak salah zaman Pak Jokowi dia dipecat jadi menteri pendidikan,” sambungnya.
Karena itu, politisi yang juga advokat ini meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian turun tangan ikut membenahi Jakarta.
“(Mendagri) Harus (turun tangan). Kalau perlu bikin Plt Gubernur. Anies sudah tidak mampu,” tegasnya.
Tambah Ruhut, sikap 59 negara di dunia yang menutup pintu kunjungan bagi WNI, disebabkan kebijakan Anies.
“Kalau enggak mau ke mana kita? Akhirnya kita kena sanksi 59 negara kan. Itu kan karena Jakarta,” ungkapnya.
“Untung mereka-mereka tetap tidak menutup investasi, tetap berinvestasi di Indonesia,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil