Viral Foto Jack Ma Kecil dalam Kemiskinan, Ternyata Ini Keadaan yang Sebenarnya!

Beredar foto Jack Ma kecil dalam kemiskinan di situs media sosial Facebook. Foto itu juga sudah dibagikan ratusan orang. Ternyata faktanya, itu adalah Jack Ma mini alias anak kecil yang mirip Jack Ma, bukan sang pendiri Alibaba.

Berdasarkan penelusuran AFP, foto tersebut pertama kali dibagikan oleh akun Facebook bernama Yar Zar Soe pada 21 Agustus 2020 dan sudah dibagikan lebih dari 600 kali. 

Baca Juga: Jack Ma: Gelombang Baru Akan Datang, Dunia Akan Menjadi Data

Foto tersebut berisikan caption berbahasa Burma yang apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris akan berbunyi sebagai berikut:

"Ini Jack Ma di masa silam. Mungkinkah bocah miskin di foto ini menjadi orang terkaya di Asia pada masa depannya? Sekarang semua orang tahu bahwa dia ini orang terkaya di Asia."

Pendiri Alibaba yang saat ini berharta USD49,8 miliar (Rp745 triliun) memang benar berasal dari keluarga miskin. Tetapi, foto itu bukanlah Jack Ma melainkan anak bernama Fan Xiaoqin yang tinggal di Yongfeng.

Foto tersebut diliput oleh China Daily pada November 2019 silam. Jack Ma mini populer lantaran mirip Jack Ma dan akhirnya mendapat bantuan dari Ma.

'Pendiri Alibaba akan Mendukung Jack Ma Mini Sampai Lulus Kuliah,' demikian judul berita yang diliput China Daily.

"Jack Ma mini ini tinggal di Yongfeng County, Provinsi Jiangxi. Kondisi keluarganya kurang beruntung, ibunya sakit, ayahnya kehilangan kaki, neneknya kena Alzheimer," tulis surat kabar tersebut.

Masih oleh China Daily, Jack Ma mini tenar berkat orang sedesanya memposting videonya secara online pada 2015.

Pemberitaan tersebut telah dibagikan pula oleh Strait Times, The Hindu sampai BBC. Namun, dalam laporan BBC yang diterbitkan pada November 2016, disebutkan Alibaba membantah klaim tentang sumbangan Ma untuk pendidikan anak tersebut.

"Semua berita tentang Mini Jack Ma seharusnya tidak dianggap sebagai lelucon ... Untuk mendanai pendidikan satu anak itu mudah, tetapi untuk membantu jutaan anak miskin, lebih banyak sumber daya perlu digunakan."