Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bos Djarum Oei Hwie Tjhong Protes, Said Didu Ajak Publik Boikot!!

        Bos Djarum Oei Hwie Tjhong Protes, Said Didu Ajak Publik Boikot!! Kredit Foto: Twitter/msaid_didu
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu, menyerukan ajakan untuk berhenti merokok produk Djarum Super. Hal tersebut sebagai reaksi atas sikap bos Djarum, Robert Budi Hartono atau nama lain dari Oei Hwie Tjhong, yang menolak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

        Said Didu pun membagikan foto bungkusan rokok Djarum Super yang dibuang ke tong sampah. Sambungnya, ia mengaku sudah 35 tahun menikmati rokok Djarum ini namun terpaksa berhenti mengisap rokok tersebut demi duka cita ke para korban Covid-19. Baca Juga: Viral Surat Budi Hartono, Warganet: Cuma di +62 Kekuasaan Dikendalikan Orang Kaya!

        "Pengumuman: Demi duka cita saya ke para korban Covid-19 atas protes pemilik Djarum terhadap kebijakan selamatkan nyawa rakyat Indonesia. Setelah 35 tahun saya merokok Djarum Super, saat ini saya nyatakan berhenti merokok Djarum Super. Selamat tinggal," kata Said Didu dalam akun Twitter pribadinya, @msaid_didu seperti dikutip di Jakarta, Senin (14/9/2020). Baca Juga: Budi Hartono Surati Jokowi, Said Didu: Gejala, Orang Terkaya Mau Atur-Atur Kebijakan

        Diketahui sebelumnya, bos Djarum Robert Budi Hartono menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menerapkan PSBB total pada Senin (14/9/2020) ini.

        Surat bertanggal 11 September 2020 itu berisi pandangan orang terkaya Indonesia itu tentang rencana Anies kembali menerapkan PSBB ketat.

        "Menurut kami, keputusan untuk memberlakukan PSBB kembali itu tidak tepat," tulis Budi Hartono.

        Lanjutya, ia menganggap kebijakan PSBB terbukti tidak efektif dalam menurunkan pertumbuhan angka infeksi Covid-19.

        "Meskipun Pemerintah DKI Jakarta telah melakukan PSBB tingkat pertumbuhan infeksi masih naik," tambahnya.

        Selain itu, ia menyebut rumah sakit di DKI Jakarta tetap akan mencapai kapasitas maksimal dengan atau tanpa adanya PSBB.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: