IBM pada tanggal 9 September di Bangkok mengumumkan bahwa PTT Trading, unit bisnis dagang dari PTT Group, perusahaan minyak dan gas di Asia Tenggara, bekerja sama dengan layanan IBM untuk mengimplementasikan teknologi otomatisasi dan AI dalam mendorong efisiensi baru pada proses bisnis back-office-nya yang berbasis tugas dan repetitif.
Melalui upaya PTT Trading dan dukungan dari PTT Group dalam menambahkan AI dan otomatisasi di kantor PTT Trading Bangkok dan Singapura, kolaborasi ini bertujuan menciptakan proses yang efisien serta meningkatkan akurasi operasi untuk aktivitas-aktivitas PTT Trading.
Baca Juga: Transformasi Digital, GRP Gandeng IBM dan SAP
"Dengan misi untuk memperluas kapabilitas perdagangan internasional dengan keunggulan komersial dalam perdagangan, manajemen risiko harga dan operasional, eksplorasi teknologi secara eksponensial, pemanfaatan kekuatan data, pembuatan lebih banyak alur kerja cerdas, serta penerapan kecerdasan di pusat lingkungan kerja kami merupakan kunci bisnis kami," ujar Mr. Disathat Panyarachun, Senior Executive Vice President, International Trading Business Unit, PTTPLC dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/9/2020).
Setelah sukses pada implementasi fase pertama RPA, total waktu penanganan secara manual untuk tagihan berkurang dari 27.913 menit menjadi 6.898 menit dalam enam minggu. PTT Trading berharap dapat mencapai penghematan bersih sekitar 16,6 juta baht atau sekitar Rp7,9 miliar Thailand dalam waktu tiga tahun.
Otomatisasi telah menjadi salah satu dari dua prioritas utama dari semua organisasi di seluruh dunia dan menurut Forrester Consulting, pasar Robotic Process Automation, akan mencapai US$2,9 miliar pada 2021.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum