Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Peringatan AS ke China: Mau Jadi Sebodoh Eropa yang Bikin Dunia Hancur?

        Peringatan AS ke China: Mau Jadi Sebodoh Eropa yang Bikin Dunia Hancur? Kredit Foto: Antara/REUTERS/Caitlin Ochs
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rivalitas Amerika Serikat (AS) dengan China di Laut China Selatan dan Timur masih terus menjadi isu utama dunia.

        China yang terus-menerus meningkatkan agresivitas terhadap negara tetangganya itu semakin kuat di Laut China Selatan, bahkan meminta rakyatnya bersiap menghadapi peperangan fisik.

        Baca Juga: Pantas Berani, Rupanya Kekuatan Masif Angkatan Laut China Sekarang...

        AS yang mendukung hak negara-negara kepulauan dan pelayaran bebas di Laut China Selatan terus memberi perlawanan lewat berbagai peringatan dan operasi militer.

        Meski perseteruan sudah berlangsung sejak bertahun-tahun lalu, kedua belah pihak berusaha untuk tidak menjadi provokator perang.

        Bahkan, sebuah buku baru-baru ini mengungkap bahwa AS pernah memperingatkan China untuk jangan memicu perang fisik.

        Pasalnya, dunia sudah menderita dua perang besar yang benar-benar meluluhlantakkan banyak negara.

        Peringatan ini dilontarkan mantan Menteri Pertahanan AS Jenderal James Norman Mattis kepada Menteri Pertahanan China Wei Fenghe pada 2018 silam.

        Fakta baru tersebut dikuak oleh Jurnalis Bob Woodward dalam buku barunya berjudul 'Rage'.

        Buku itu dibuat dengan mewawancarai sejumlah mantan pejabat penting AS, maupun petinggi yang saat ini menjabat, termasuk Presiden Donald Trump.

        Bob Woodward mengaku telah berbincang secara mendalam dengan Presiden Donald Trump sebanyak 18 kali.

        Dalam buku ini, Bob mendapatkan pengakuan Jenderal Mattis yang sempat memberi peringatan keras kepada China atas ketegangan di Laut China Selatan.

        Peringatan tersebut diucapkan Jenderal Mattis ketika Wei Fenghe berkunjung ke AS pada 8 November 2018.

        Wei Fenghe datang ke Washington sesaat setelah terjadi tabrakan antara kapal perang China dengan kapal perusak AS, USS Decatur di Laut China Selatan.

        Washington mengklaim kapal China telah mendekat hingga 41 meter dengan USS Decatur sehingga kecelakaan terjadi.

        Di sisi lain, Beijing menuduh kapal AS sudah memasuki wilayah perairannya sehingga berhak untuk ditabrak.

        Tempat kejadian perkara berada di tengah-tengah wilayah yang dipersengketakan China, yakni nine dash line Laut China Selatan.

        Jalur pelayaran tersibuk di dunia itu diklaim milik China. Sebagai aksi perlawanan, AS mengerahkan armada lautnya ke sana demi 'melindungi perairan terbuka'.

        Dalam pertemuan kedua petinggi adidaya dunia tersebut, Jenderal Mattis meminta China agar jangan sampai memicu Perang Dunia Ketiga.

        "Apakah kita akan sebodoh Eropa yang telah dua kali membuat dunia hancur lebur di abad ke-20?" ujar Mattis dikutip dari Express.

        "Atau kita takkan mengarah ke sana? Mohon catat, jika Anda menginginkan pertarungan, saya akan melawan. Saya akan melawan siapapun," tegasnya.

        "Tak ada negara yang akan mendominasi Pasifik. Sejarah sudah membuktikannya 100 persen takkan terjadi. Jika Anda berpikir akan dapatkan Pasifik, Anda adalah orang keempat yang berpikir demikian," pungkas Mattis.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: