Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sudah Siap? Bisnis Otomotif Diramal Bersinar Lagi di Semester II 2020

        Sudah Siap? Bisnis Otomotif Diramal Bersinar Lagi di Semester II 2020 Kredit Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah memperkirakan kinerja industri otomotif pada semester II tahun ini akan bergerak positif. Kementrian Perindustrian (Kemenperin) pun telah mengajukan sejumlah stimulus fiskal agar sektor tersebut bisa kembali pulih dari tekanan pandemi Covid-19.

        "Kami optimistis kinerja industri otomotif berkembang positif pada semester II tahun ini. Kalau periode sebelumnya terjadi perlambatan karena dampak dari pandemi Covid-19," ungkap Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat (18/9/2020).

        Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kata dia, penjualan mobil dalam tiga bulan terakhir menunjukkan tren meningkat setelah sempat terpukul akibat pandemi Covid-19.

        Baca Juga: Otomotif Mulai Bangkit, Penjualan Honda Melesat 21%

        Baca Juga: Indonesia Eksis di Pasar Afrika, Siap Ekspor PLTS 200 MWp

        "Penjualan mobil secara ritel atau dari diler ke konsumen pada Agustus sebanyak 37 ribuan unit. Jumlah itu naik dibandingkan Juli sebesar 35.799 unit," tuturnya.

        Sementara itu, penjualan wholesales atau distribusi dari agen pemegang merek (APM) ke diler pada Agustus 2020 tercatat 37.277 unit. Angka tersebut naik 47% dibandingkan penjualan Juli 2020 yang mencapai 25.283 unit.

        "Artinya, sudah ada rebound pemulihan, pasar kembali spending uangnya untuk beli mobil dan motor," ujar dia.

        Menurutnya, pandemi Covid-19 telah menyebabkan ketidakstabilan pada ekonomi Indonesia, baik dari sisi permintaan maupun penjualan, yang juga berdampak pada beberapa sektor manufaktur, termasuk industri otomotif.

        "Sebagaimana kita ketahui industri otomotif menghadapi tekanan permintaan yang sangat besar, padahal industri otomotif merupakan salah satu sektor terpenting untuk perekonomian nasional," jelasnya.

        Lebih lanjut, kata dia, industri otomotif selama ini memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, baik itu dari capaian nilai investasi maupun ekspornya.

        "Industri otomotif telah mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang sangat besar, lebih dari 1 juta orang, dan merupakan salah satu sektor prioritas dalam agenda nasional pada peta jalan Making Indonesia 4.0," paparnya.

        Selain itu, sambungnya, peluang pengembangan industri otomotif di Tanah Air juga besar karena rasio kepemilikan kendaraan bermotor, Indonesia masih lebih rendah, yakni sekitar 87 unit per 1.000 orang, dibandingkan Malaysia yang telah mencapai 450 unit per 1.000 orang, dan di Thailand sudah mencapai 220 unit per 1.000 orang.

        "Tentu ini merupakan peluang yang harus kita kejar dan harus kita tangkap, agar kita bisa menumbuhkembangkan industri otomotif yang ada di Indonesia," tegas Agus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: