PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia atau Perseroan) mencatat penyaluran kredit pada Semester I 2020 mengalami penurunan sebesar 14,6% menjadi Rp115,7 triliun. Hal ini sejalan dengan kondisi pasar saat ini di mana industri menghadapi perlambatan dalam pertumbuhan kredit.
Direktur Utama Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, mengatakan bahwa pihaknya terus mempertahankan sikap konservatif dan menyelaraskan pertumbuhan portofolio dengan postur risiko yang makin diperketat mengingat situasi pandemi saat ini.
Baca Juga: Laba Bersih Maybank Tumbuh 7% di Semester I 2020
Posisi modal bank tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal (CAR) sebesar 22,1% pada Juni 2020 dibandingkan dengan 19,1% pada periode yang sama tahun lalu dan total modal Rp26,4 triliun pada Juni 2020 dibandingkan Rp26,2 triliun pada Juni 2019.
"Pandemi Covid-19 mulai makin nyata terlihat pada kuartal kedua 2020 dan Perseroan telah secara proaktif melakukan komunikasi dengan debitur untuk menilai dampak pandemi terhadap bisnis mereka," ujar Taswin di Jakarta, Kamis (24/9/2020).
Dia menuturkan, perseroan juga telah menawarkan restrukturisasi sesuai kebutuhan debitur berdasarkan pada penilaian yang dilakukan. Hal ini telah melibatkan hampir semua debitur Non-Ritelnya untuk menilai apakah restrukturisasi diperlukan untuk memastikan bahwa mereka tetap dapat menjalankan bisnis secara berkelanjutan dalam periode ini.
"Rasio Kredit terhadap Simpanan/Loan to Deposit Ratio (LDR-Bank saja) berada pada tingkat yang sehat sebesar 94,2%, sementara Rasio Cakupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio (LCR-Bank saja) berada pada posisi 152,4% per Juni 2020, jauh melampaui kewajiban minimum sebesar 100%," tutup Taswin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: