Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Masya Allah, Ucapan Dokter Reisa Bikin Adem: Pasien Covid-19 Bisa Sembuh Lagi

        Masya Allah, Ucapan Dokter Reisa Bikin Adem: Pasien Covid-19 Bisa Sembuh Lagi Kredit Foto: Twitter/andimahfu_ri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, menyatakan bahwa pasien positif Covid-19 dengan gejalan berat bisa sembuh dengan penanganan yang tepat.

        Ia juga mengingatkan kepada masyarakat pentingnya 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Baca Juga: Anies Baswedan Diteriaki PDIP: Lambat!!

        "Minimal tiga hari tidak lagi demam dan tidak ada gangguan pernapasan. Untuk kasus pasien dengan gejala berat, bisa saja pasien dipindah ke ruang non-isolasi sebelum dipulangkan atau rawat inap biasa," ucapnya dalam jumpa pers di kantor Presiden yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, seperti dikutip, Selasa (29/9/2020). Baca Juga: Sempat Bersalaman dengan Positif Covid, Wakil Bupati Bogor di-Swab ternyata...

        Sementara itu, untuuk pasien gejalan ringan dan sedang harus diobservasi terlebih dahulu dan sudah tidak lagi menunjukkan gejala seperti demam dan gangguan pernapasan.

        "Apabila setelah menjalani perawatan di fasilitas kesehatan namun belum mencapai 14 hari, maka tetap harus menjalani isolasi mandiri di rumah. Dengan syarat tetap membatasi aktivitas dan kontak dengan orang lain," katanya.

        Selain itu, khusus pasien asimtomatik atau orang tanpa gejala, baru bisa dinyatakan selesai isolasi mandiri selama 10 - 14 hari sejak terkonfirmasi positif. 

        Lanjutnya, tak lupa ia juga membagikan 7 tips pada pasien Covid-19 yang tanpa gejalan. Yakni, pertama, selalu pakai masker selama menjalani isolasi. Cuci sendiri masker kain yang dipakai, apabila menggunakan makssr sekali pakai, langsung bungkus dan buang ke tempat sampah setelah dipakai.

        Kedua, jika ada gejala sakit seperti demam, batuk dan bersin, tetap di tempat isolasi dan tidak bepergian keluar rumah atau tidak meninggalkan tempat isolasi sampai masa isolasi selesai dijalani.

        Ketiga, manfaatkan fasilitas telemedis atau konsultasi online dengan pakar kesehatan. 

        Keempat, selama di rumah atau tempat isolasi, kamar harus terpisah dari anggota keluarga lainnya. Dan selalu jaga jarak 1 - 2 meter. Tidak berbagi peralatan makan, mandi dan tempat tidur yang sama dengan anggota keluarga yang lain. "Ingat cuci sendiri tempat makannya, ya," kata Reisa.

        Kelima, cek kondisi tubuh dengan mengukur suhu, denyut nadi dan tekanan darah. Atur jam keluar ruang terbuka dan berjemur dibawah sinar matahari setiap paginya selama 15 - 30 menit.

        Keenam, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, konsumsi makanan bergizi seimbang, olahraga yang rutin dan teratur, tenangkan pikiran dan tenangkan jiwa.

        "Terapkan etika batuk dan bersin dan baik, yakni dengan menutup hidung dan mulut menggunakan siku lengan bagian dalam," kata Reisa.

        Ketujuh, jaga kebersihan dan kesehatan di rumah. Bersihkan seluruh permukaan dengan cairan disinfektan yang tepat sesuai peruntukannya.

        "Jika isolasi mandiri tidak dapat dilakukan di rumah, pemerintah menyediakan fasilitas isolasi. Hubungi dinas kesehatan atau satgas setempat, apabila merasa membutuhkan," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: