Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Dilanda Krisis, Sektor Pertanian Tetap Eksis

        Indonesia Dilanda Krisis, Sektor Pertanian Tetap Eksis Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Himpunan Profesi Mahasiswa Agribisnis (HIPMA) IPB University menggelar Rumah Diskusi yang mengusung tema Reformasi Ekonomi Pertanian, Selama, dan Prediksi Pascawabah, akhir pekan lalu secara virtual.

        Rumah Diskusi menghadirkan Dr Bayu Krisnamurthi, Dosen IPB University dari Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM).

        Sosok yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Perdagangan RI dan Wakil Menteri Pertanian RI ini menanggapi perihal wabah Covid-19 yang sebelumnya tidak pernah terjadi dan berdampak pada perekonomian Indonesia, bahkan seluruh negara di berbagai belahan dunia.

        Baca Juga: Siapa Pun yang Terinfeksi Covid-19, Tolong Laksanakan Titah Anies!

        Baca Juga: BPJS Kena Semprit Luhut, Terawan Langsung Tebar Janji Segera Bayar Klaim

        Menurut Dr Bayu, ketidakpastian hilangnya wabah ini menyebabkan pemerintah ataupun masyarakat tidak dapat mengetahui langkah yang tepat untuk menangani wabah Covid-19.

        "Meskipun terjadi krisis ekonomi akibat pandemi, sektor pertanian tumbuh positif sebesar 2,19 persen pada kuartal II 2020. Peningkatan kontribusi pertanian tersebut bukan karena penanganan strategis pemerintah pada sektor pertanian, tetapi karena adanya keterlambatan panen di Indonesia. Tercatat pada April, Indonesia mengalami masa panen padi dan tebu secara besar-besaran. Ditambah harga sawit dunia mengalami kenaikan, sehingga sektor pertanian tumbuh positif," ujarnya.

        Krisis akibat Covid-19 yang sudah berjalan selama tujuh bulan ini hanya sedikit memengaruhi sektor pertanian karena bisnis pertanian itu berlangsung jangka panjang. Bisnis pertanian berkelanjutan menjadi langkah yang tepat diambil oleh masyarakat Indonesia karena roda perekonomian tidak bergantung pada dana pemerintah, tetapi dari masyarakat itu sendiri.

        "Pemerintah hanya memegang 15 persen dari keseluruhan ekonomi dan 85 persen yang memegang itu masyarakat, " jelasnya.

        Lebih lanjut dikatakannya bahwa kepedulian mahasiswa terhadap petani dapat diwujudkan dengan mengembangkan suatu bisnis yang dapat menjembatani antara petani dan sektor bisnis yang lebih terbarukan dengan aspek teknologi mumpuni dan digitalisasi.

        Bayu juga berharap Rumah Diskusi HIPMA IPB University ini bisa menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berdiskusi mengenai beragam isu pertanian di tengah pandemi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: