Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Heran! Habis Demo Gede-gedean, Pada ke Mana Demokrat, PKS, Gatot, dan KAMI?

        Heran! Habis Demo Gede-gedean, Pada ke Mana Demokrat, PKS, Gatot, dan KAMI? Kredit Foto: ANTARA FOTO
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik dari Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara, ikut mempertanyakan sejumlah pihak yang sempat bersinar usai pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja. Yakni, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang jadi penentang UU tersebut.

        Bahkan, menurutnya, mereka sempat menjadi ‘primadona’ itu, kini bak ‘menghilang’ pasca demo besar-besaran Omnibus Law di berbagai daerah. Baca Juga: Nggak Ngadi-Ngadi, Ucapan FH Eks Demokrat Keras: Bubarkan KAMI, Itu Ormas Terlarang!

        “Terkait sejumlah aktivis yang ditangkap pasca demo omnibus law. Pertanyaannya adalah, ke mana PKS dan Demokrat?” tanya Igor, seperti dikutip, RMOL, Selasa (20/10/2020).

        Lanjutnya, ia juga mempertanyakan Gatot Nurmantyo dan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Baca Juga: Melunak, Pengamat Nilai Gatot Nurmantyo Amankan KAMI untuk 2024

        Sebab, menurut dia, saat awal kegaduhan Omnibus Law, Gatot dan KAMI sudah digadang-gadang sebagai simbol perlawanan kritis terhadap kebijakan pemerintah itu.

        “Di awal lantang memberi applause kepada para demonstran, tetapi belakangan tidak muncul pernyataaan atau pembelaan kepada para aktivis dan mahasiswa yang sudah turun ke jalan, bahkan berbalik badan,” kritiknya.

        Begitu pun saat petinggi KAMI ditangkap aparat, seperti Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, dan Anton Permana. 

        Namun sayangnya, Gatot justru muncul dengan pernyataan yang memuji Omnibus Law. “Kenapa GN (Gatot Nurmantyo) dan KAMI jadi kurang greget? Atau memang pengaruhnya kurang signifikan di mata aktivis mahasiswa dan buruh?” imbuhnya.

        Justru yang terlihat aktif menjembatani pemerintah dengan aktivis demonstran adalah Gerindra yang berada di dalam koalisi pemerintahan.

        “Contohnya, Habiburokhman yang bersedia menjadi jaminan pembebasan jurnalis dan aktivis mahasiswa yang ditangkap aparat kepolisian pasca demo,” tandasnya.

        Sebelumnya, Ekonom senior Rizal Ramli menyoroti pernyataan Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo yang menyebut tujuan Omnibus Law cukup mulia.

        Kontan saja, Rizal Ramli mempertanyakan maksud pernyataan Gatot. Sebab, pernyataan tersebut seperti juru bicara pemerintah.

        Mantan Menko Kemaritiman tersebut mengatakan, Gatot layaknya juru bicara (Jubir) pemerintah. "Lha kok sudah jadi Jubir ? Piye toh ?" cuitnya dalam akun Twitternya, @RamliRizal, Jumat (16/10/2020). 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: