Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasar RI Lebih Potensial dari China, LET Melantai di Bursa Indodax

        Pasar RI Lebih Potensial dari China, LET Melantai di Bursa Indodax Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sistem keuangan finansial terdesentralisasi atau decentralized finance (DeFi) saat ini sedang digandrungi oleh pegiat blockchain di seluruh dunia. Satu lagi, aset kripto baru yang bergerak di DeFi masuk ke Indonesia. Ialah aset kripto Link Eye (LET) listing di Indodax pada Oktober ini. 

        COO LET Hordi Vitalii mengatakan, Indonesia merupakan pasar yang potensial di bidang cryptocurrency atau aset kripto. Menurutnya, Indonesia adalah negara dengan pasar cryptocurrency yang lebih berpotensial melebihi China.

        "LET akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan pijakan di pasar dan akan secara proaktif melakukan aktivitas pemasaran di pasar. LET ingin mendapatkan perhatian yang lebih besar di masyarakat Indonesia dan berharap bisa membangun komunitas yang kuat di Indonesia," katanya dalam siaran pers, Senin (26/10/2020).

        Baca Juga: Bitcoin, Mata Uang Digital yang Tahan Krisis dan Makin Populer

        Baca Juga: Aset Kapitalisasi Pasar Bitcoin Terbang Tinggi, PayPal Ketendang

        Vitalii mengatakan, tercatatnya LET di bursa Indodax menandai langkah pertamanya memasuki pasar Asia dan ekspansi global. Karena pasar Indonesia potensial, LET juga meyakini reputasinya akan meningkat setelah masuk ke Indodax.

        "Pencantuman Link Eye di Indodax pasti akan menjadi acara yang menarik dan dapat meningkatkan reputasi Link Eye di pasar global," sebutnya.

        Vitalii menjelaskan, LET didirikan pada 2017 di mana tim dari Link Eye dilatarbelakangi tim yang merupakan orang-orang yang kuat di bidang finansial dan blockchain.

        Link Eye yang berfokus pada data kredit terdesentralisasi di mana layanan Oracle-nya juga dapat memberikan data kredit untuk produk DeFi, dan juga berkontribusi pada operasi keamanan produk DeFi.

        "Melalui teknologi blockchain dan kontrak pintar, kami ingin menjamin kecerdasan, keamanan, dan kenyamanan aset on-chain pengguna serta menciptakan ekosistem DeFi yang kuat dan beragam," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: