Ternyata Oh Ternyata, Megawati Soekarnoputri Pernah Tanya Raja Arab Saudi Soal....
Berpolitik yang murni membuka peluang untuk membangun bangsa dan negara. Berpolitik yang sehat akan benar-benar berguna bagi masyarakat, bukan sebaliknya menyebarkan kebencian.
”Saya ini udah nahan sabar kan. Ibu di-bully, ya udah biarin aja dah orang juga punya mulut, gitu pikiran saya. Sekarang kamu bayangkan kalau keluargamu, anak-anakmu dibuat seperti itu. Kalau tidak ada rasa sakit hati, itu bohong," ujar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan refleksi Hari Sumpah Pemuda secara virtual, Rabu (28/10/2020).
Baca Juga: Megawati Berapi-Api: Lama-Lama Saya Kesal, Nanti Kalau Saya Di-Bully, Lawan!
Menurut Megawati menyebarkan kebencian tidak ada gunanya. Alih-alih memperbaiki tatanan dan kondisi bangsa, berpolitik dengan menyebar kebencian akan merugikan masyarakat.
"Untuk apa ya menyebarkan kebencian ya? Yang rugi rakyat juga kok. Masa mau dibohongi terus itu rakyat? Itu untuk siapa? Kan hanya untuk kesombongan dan ego daripada orang ini. Kita hidup baik-baik saja lah. Saya ajarkan kepada anak cucu saya, yang namanya dunia ini dibuat oleh Allah SWT dengan segala makhluk, jadi ya bukan manusia saja. Ya ada binatang, ya tanaman, dan lain sebagainya. Sekarang yang merusak siapa? Manusianya. Manusia lho." ujar Presiden Indonesia ke-5 itu.
Baca Juga: Megawati Soekarnoputri: Masya Allah... Lucu Banget Sih Indonesia Sekarang!
Megawati lalu menyinggung sedikit soal konflik fisik di Timur Tengah di antara masyarakat serumpun dan mayoritas satu agama. Dia mengaku pernah bertanya kepada Raja Saudi Arabia secara langsung mengenai hal tersebut. Sang raja menjawab bahwa masalahnya bukan agama yang dianut, namun hati orang-orang Timur Tengah sendiri. Dan itu berarti bahwa nurani dan pikiran untuk kedamaian harus dihidupkan.
"Coba saja kalian pikir kalau di keluarga berantem, mestinya rezeki masuk lebih banyak, malah nggak masuk lebih banyak. Si istrinya ngamuk, suami ngamuk," kata Megawati.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih