Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tambah Hot! Tengku Zul vs Ferdinand: Masih Kulup Mana Ngerti Urusan Halal

        Tambah Hot! Tengku Zul vs Ferdinand: Masih Kulup Mana Ngerti Urusan Halal Kredit Foto: IG @tengkuzulkarnain.id
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Makin panas silang pendapat antara Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain dengan Politisi Ferdinand Hutahaean yang terus berlanjut dalam perang twitt.

        Bahkan, teranyar, Tengku Zul membagikan tautan berita berjudul “Ferdinand Tangkis dan Hajar Balik Tengku Bertubi-tubi, Tapi Nggak Mempan”. Baca Juga: Makin Hot! Ferdinand Balas Cuitan Tengku Zul, Terus Bilang: Begini Saja Tak Paham

        Terkait itu, Tengku Zul menyindir Ferdinand dengan masih kulup. “Urusan halal dipegang MUI karena negara saat itu belum memegangnya. MUI lah yang mendorong dibuat UU JPH agar halal dipegang negara. Ferdinad masih “kulup” mana ngerti urusan halal?,” cuitnya, dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Senin (2/11/2020). Baca Juga: Ustad Tengku Zulkarnain: Akankah Berujung Pada Pemakzulan Jokowi?

        Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ‘kulup’ berarti: (1) kelopak kulit yang menutupi ujung kemaluan laki-laki sebelum dikhitan; kulit khitan;

        Diketahui sebelumnya, Ferdinand turut mengomentari cuitan Tengku Zul, dengan mengatakan bahwa untuk apa perut kenyang tapi menjadi budak.

        “Buat apa kenyang tapi jadi budak? Bukankah lebih baik dan lebih terhormat lapar dalam perjuangan untuk menyiapkan dunia yang nyaman bagi anak cucumu kelak?,” kata Tengku Zul.

        Balas Ferdinand, menyebut tidak mungkin orang lapar bisa berjuang kecuali anarki, dan lagi pula, ucapan itu tak pantas keluar dari mulut Tengku Zul karena ia saat ini hidup enak, perut kenyang, mobil mewah, dan punya ayam mahal banyak.

        “Zul semakin lama semakin jago retorika, makin cerdas membodohi khayalak,” tulis Ferdinand.

        “Zul, kata lebih baik lapar dalam perjuangan itu tak lebih dari retorika membodohi, tidak mungkin orang lapar bisa berjuang kecuali anarki. Zul, kamu budak dari apa sekarang? Koq kenyang? Mobil mewah, ayam banyak itu untuk berjuang?” tambah Ferdinand.

        Balas Tengku Zul, “Pak Jokowi orang ini kenapa lama sekali diberi jabatan, sih? Mbok ya beri jabatan komisaris, gitu. Kan dia sudah lama nganu,” kata Tengku Zul.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: