Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah di Balik Startup, Grammarly: Asisten Virtual Pengoreksi Grammar, Punya 30 Juta DAU Loh

        Kisah di Balik Startup, Grammarly: Asisten Virtual Pengoreksi Grammar, Punya 30 Juta DAU Loh Kredit Foto: Grammarly
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menulis menggunakan bahasa Inggris menjadi tantangan tersendiri, khususnya untuk keperluan sekolah, kuliah, sampai pekerjaan. Akan tetapi, kini sudah ada solusi digital yang dapat membantu Anda mengulas tulisan berbahasa Inggris; seperti Grammarly.

        Startup Grammarly berdiri pada 2009 berkat besutan Max Lytvyn, Alex Shevchenko, dan Dmytro Lider dengan tujuan meningkatkan efektivitas komunikasi yang menggunakan tulisan berbahasa Inggris.

        Nah, bagaimana sih kisah di balik bisnis Grammarly? Tim Warta Ekonomi (WE) telah merangkum informasinya untuk Anda.

        Baca Juga: Samsung Mau Rilis Galaxy S21 Lebih Cepat, Guna Rebut Pangsa Pasar Pesaing?

        Baca Juga: Sekali Upload Konten di IG dan Youtube, Gisel Raup Puluhan Juta!!

        Apa Itu Grammarly?

        Grammarly merupakan alat yang membantu Anda mengoreksi penulisan artikel berbahasa Inggris. Perusahaannya menjajakan dua layanan, gratis (untuk penulisan lepas/informal) dan premium (untuk penulisan akademik atau profesional). Layanan premiumnya pun terbagi menjadi dua, paket individu dan tim.

        Sementara itu, produk Grammarly ada enam, terdiri dari: The Grammarly Editor, Browser Extension, Grammarly for Microsoft Office, Grammarly for Your Desktop, The Grammarly Keyboard, dan Grammarly for iPad.

        Perkembangan Bisnis Grammarly

        Startup yang mengembangkan Grammarly bertumbuh pesat berkat pendanaan yang sudah berjumlah 200 juta dolar AS (sekitar Rp2,8 triliun), dipimpin oleh General Catalyst.

        Awalnya, Grammarly berfokus memberi solusi pengecekan tatabahasa dan ejaan para murid sekolah. Kini, Grammarly menawarkan asisten virtual berbasis kecerdasan buatan lewat ekstensi peramban, penyunting berbasis web, add in untuk Microsoft Office, hingga antarmuka desktop dan papan ketik seluler.

        Berdasarkan pantauan WE pada Senin (9/11/2020) terhadap situs Grammarly, perusahaan kini sudah memiliki lebih dari 400 anggota tim. Tak hanya itu, Grammarly juga mengklaim memiliki lebih dari 2 ribu institusi dan perusahaan sebagai klien.

        Bagaimana dengan jumlah pengguna? Dari data di situsnya, pengguna aktif harian Grammarly telah melampaui angka 30 juta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: