Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        5 Tokoh Penyebar Perdamaian Tanpa Kekerasan, Mana yang Menginspirasimu?

        5 Tokoh Penyebar Perdamaian Tanpa Kekerasan, Mana yang Menginspirasimu? Kredit Foto: Reuters/Billy Weeks
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perdamaian dunia adalah sesuatu yang diinginkan umat manusia di bumi. Tidak heran jika peradaban manusia telah menghasilkan sejumlah tokoh dunia atau pahlawan yang memperjuangkan perdamaian dengan cara mereka sendiri.

        Ada yang beberapa tokoh dunia yang dikenal sangat mencintai perdamaian dan berusaha mendapatkannya tanpa kekerasan.

        Berikut 5 tokoh dunia yang bergitu menginspirasi perjuangan meraih perdamaian tanpa kekerasan:

        1. Abraham Lincoln

        Abraham Lincoln merupakan presiden Amerika Serikat ke-16 yang selalu berupaya memperjuangkan

        perdamaian. Namun, pendekatan damai yang ia lakukan untuk mengakhiri perang di Amerika itu justru yang menyebabkannya terbunuh. 

        Abraham dibunuh oleh John Wilkes Booth. Presiden Amerika Serikat yang terbunuh pertama kali itu ditembak di kepala saat menonton sebuah pertunjukan di Washington. John Wilkes Booth sangat menentang penghapusan perbudakan di Amerika Serikat dan bersimpati dengan pihak oposisi.

        2. Mahatma Gandhi

        Mahatma Gandhi mungkin adalah pemimpin non-kekerasan paling dihormati di dunia. Dia memimpin

        gerakan kemerdekaan India dari Inggris dan protes damai yang menginsprirasi gerakan pembangkangan

        sipil tanpa kekerasan di seluruh dunia.

        Dia mengorganisir boikot besar-besaran di seluruh India, termasuk: meminta orang tua untuk berhenti membawa anak-anak mereka ke sekolah umum, memberitahu pejabat publik India berhenti bekerja untuk pemerintah Inggris, meminta anggota militer mengundurkan diri dari jabatan mereka, dan meminta warga berhenti membayar pajak dan menolak membeli produk Inggris. Dia juga bekerja untuk mempromosikan perdamaian antara Muslim dan Hindu.

        3. Martin Luther King Jr

        Martin Luther King, Jr. adalah seorang aktivis hak-hak sipil non-kekerasan dan pendeta Baptis di

        Amerika Serikat (AS). Dia memimpin perlawanan damai terhadap kebijakan segregasi rasial di AS

        selama tahun 1950-an dan 1960-an. King mempromosikan gagasan kesetaraan rasial dan memimpin protes dan demonstrasi pembangkangan sipil untuk melawan ketidakadilan politik.

        Dia berkeliling negeri mengorganisir pengunjuk rasa hak-hak sipil dan memberikan pidato. Pidatonya yang paling terkenal,

        "I Have a Dream", pada 28 Agustus 1963 menyoroti gagasan bahwa semua orang suatu hari bisa dan harus setara sebagai saudara. King dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 1964.

        4. Dalai Lama

        Dalai Lama adalah pemimpin spiritual umat Buddha di Tibet. Menghadapi oposisi yang kuat dan diancam dengan pembunuhan, Dalai Lama dan para pengikutnya terpaksa meninggalkan negara itu dan sekarang tinggal di Dharamsala di India utara dengan membentuk pemerintahan alternatif Tibet, atau pemerintahan dalam pengasingan.

        Dalai Lama tetap setia pada pesannya tentang perlawanan tanpa kekerasan, penghormatan terhadap kemanusiaan, serta menyebarkan cinta dan kasih sayang bagi umat manusia.

        Dia berkeliling dunia menyampaikan pentingnya toleransi dan pemahaman beragama di seluruh dunia. Ia menjadi penerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1989.

        5. Nelson Mandela

        Mandela adalah seorang revolusioner antiapartheid, yang kemudian menjadi presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan 1994-1999. Semasa hidupnya, Mandela sempat menghabiskan waktu untuk bekerja di African National Congress yang bertugas mengadvokasi pendekatan tanpa kekerasan untuk mengubah hukum apartheid di negaranya.

        Ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Namun, pada 1990, ia dibebaskan setelah kampanye internasional berhasil melobi untuk kebebasannya. Selama hidupnya, Mandela menerima lebih dari 250 penghargaan, termasuk Nobel Perdamaian pada 1993. Mandela meninggal pada usia 95, Kamis, 5 Desember 2013.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: