Salah satu upaya Kementerian Pertanian untuk mengembangkan pertanian adalah melalui gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani). Demi memaksimalkan gerakan ini, Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menyalurkan bantuan IT.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), melalui Kostratani Kementan terus berupaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
"Kita ingin mewujudkan kedaulatan pangan nasional dan menjadikan Indonesia negara pengekspor pangan. Oleh karena itu, kita luncurkanProgram Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian di Kecamatan atau yang lebih dikenal dengan Kostratani," tuturnya.
Baca Juga: Kisah Sukses Petani Milenial Jatu Barmawati Jadi Inspirasi di Program YESS
Hal senada disampaikan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, saat Penguatan BPP Kostratani Provinsi Banten melalui Dukungan Sarana IT dari BPPSDMP di Serang, Selasa (8/12/2020).
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Kepala Dinas Kabupaten dan Kota di Lingkungan Provinsi Banten, Kepala Balai Besar Karantina Sorkarno Hatta, Kepala BPTP Provinsi Banten serta penyuluh pertanian.
Dedi menjelaskan, Kostratani adalah pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan.
"Kostratani merupakan optimalisasi tugas dan fungsi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) melalui berbagai strategi. Di antaranya melalui fasilitasi BPP dengan perlengkapan IT yang memadai, disertai dengan peningkatan kemampuan penyuluh pertanian di bidang IT, sehingga mampu bertahan dan tetap eksis di era industri 4.0," papar Dedi.
Ditambahkannya, Kostratani merupakan program kerja strategis Kementan, di mana ujung tombaknya adalah penyuluh pertanian.
"Tujuan Kostratani adalah untuk pembangunan pertanian yang menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia, menyejahterakan petani yang berjumlah 33,1 juta dan mendorong ekspor sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka peningkatan produktivitas pertanian menjadi hasil akhir yang harus dicapai," tambahnya.
Dedi pun menekankan peran Kostratani adalah sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan.
"Kostratani juga sebagai pusat gerakan penumbuhan pengusaha pertanian milenial, pusat gerakan pendukung ekspor, pusat gerakan program utama Kementan," katanya.
Menurutnya, peran BPP tidak akan meningkat bila tidak disertai peran nyata serta dukungan penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian.
Baca Juga: Miliki Berbagai Keunggulan, Program YESS Jadikan P4S Tutung Pandang BDSP
"Penyuluh pertanian merupakan Kopasusnya pertanian. Maka penyuluh harus menjadi garda terdepan pertanian. Penyuluh adalah otaknya petani, maka penyuluh haruslah selalu meng-upgrade pendidikan dan pengetahuan. Mari kita bersama-sama tingkatkan pertumbuhan pertanian Indonesia melalui tiga fokus utama, yakni penyediakan pangan, kesejahteraan petani, dan peningkatkan ekspor," ujarnya.
Untuk itu, Kementan bertekad agar seluruh BPP di seluruh tanah air dilengkapi dengan internet of things. Maka, BPP harus dilengkapi oleh perangkat yang mendukung seperti PC, modem, dan sarana IT lainnya untuk mendukung kegiatan penyuluhan, pelatihan, serta pelaporan.
"Hari ini saya hadir disini untuk menyampaikan bantuan 73 sarana IT untuk penguatan BPP Kostratani di Provinsi Banten," tegas Dedi.
Menanggapi hadirnya Kostratani di Banten, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid menyampaikan apresiasi dengan tekad akan mendukung keberhasilan program Kostratani.
Dia pun mengajak seluruh penyuluh pertanian untuk mendukung Kostratani sebagai langkah nyata mewujudkan pembangunan pertanian di Indonesia. "Mari kita buktikan kinerja penyuluh pertanian melalui kerja nyata," ajak Agus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti