Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Acara Keagamaan di Gereja Rehobot dan Sekolah Alkitab Ekumene Diduga Jadi Kluster Penularan Corona

        Acara Keagamaan di Gereja Rehobot dan Sekolah Alkitab Ekumene Diduga Jadi Kluster Penularan Corona Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Acara keagamaan di Gereja Rehobot dan Sekolah Alkitab Ekumene Mall Artha Gading Jakarta Utara diduga menjadi kluster baru penyebaran Covid-19.

        Salahsatu jemaah gereja tersebut yang tak mau disebut namanya sebut saja Nona mengaku ada belasan pengisi acara baik pembawa lagu, pemusik, paduan suara banyak yang telah positif Covid-19 dan sebagian dari mereka sudah dirawat di RS Darurat Wisma Atlet (Tower 7) di lantai 31-32.

        "Acara tanggal 16 dan 17 Desember yang dihadiri ratusan peserta di lokasi ruangan tertutup telah mengakibatkan banyaknya peserta maupun jemaat tertular Covid-19," tuturnya di Jakarta, Selasa (28/12).

        Ia menuturkan bahwa acara tersebut diadakan tanpa protokol kesehatan.

        "Sebagian dari mereka masih menunggu hasil dari test yang dalam hal ini organisasi gereja tidak lakukan secara terbuka test yang diharuskan. PCR diganti dengan rapid test," ungkapnya.

        Berdasarkan informasi yang ia terima dari komunitas gereja, sisa anak-anak sekolah Alkitab sejumlah 60 orang juga berpotensi tertular.

        "Mereka ada di dua asrama di Tanjung Priok dan Kelapa Gading," bebernya.

        Nona merasa geram lantaran pihak gereja hingga saat ini belum bertanggung jawab banyak atas jatuhnya korban dari penularan Covid 19. Ia berpendapat, meskipun mengetahui hal ini, gereja masih mengadakan acara yang lebih besar lagi pada tanggal 24 dan 25 desember.

        Acara tersebut dapat disaksikan pada tautan berikut ini.

        Dalam rinciannya, jemaah yang telah jatuh sakit diantaranya: 20 anak sekolah alkitab; 12 pemusik gereja rehobot; dan 16 pendeta dan keluarganya.

        "Kami mengetahui kalau penanganan masih dilakukan diam-diam dan tertutup. Sehingga kemungkinan besar masih banyak yang sudah tertular, tapi belum diidentifikasi dan diisolasi," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: