Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko, ikut mengomentari pernyataan Ustadz Abdul Somad (UAS) yang melarang umat Islam merayakan malam pergantian tahun baru dengan alasan perayaan tersebut identik dengan tradisi peniupan terompet dari kaum Yahudi.
Budiman langsung membeberkan beberapa barang yang menurutnya juga termasuk dalam budaya orang-orang Yahudi maupun agama timur non-Islam lainnya.
"Bedug yang ditabuh itu juga tradisi Buddhisme dan agama-agama timur lainnya. Btw, tahun baru Yahudi itu bukan 1 Januari. Mereka punya sendiri, namanya Rosh Hshanah. Oh ya, sunat itu juga tradisi Yahudi. Juga tak makan daging babi," tulisnya seperti dikutip di Jakarta, Selasa (29/12/2020).
Baca Juga: UAS Bikin Geger Lagi, Sekarang Tiup Terompet Dilarang, Samberan FH Nyelekit Abis!
Lanjutnya, ia mengatakan betapa pentingnya ilmu pengetahuan di era media sosial. Sebab, menurut dia, dampaknya kini bisa menjadi luas. Karena itu, ia mengimbau agar masyarakat dapat berhati-hati dan jangan sampai menyebarkan pengetahuan yang keliru.
"Tuips... Tak berpengetahuan dan tak berilmu di era media sosial ini sungguh berbahaya. Dulu ketidaktahuan mungkin cuma berdampak di keluarga atau lingkungan terbatas tapi di era medsos ia berdampak luas. Hati-hati," ujarnya.
Baca Juga: Deretan Fakta Viral Foto Ustaz Abdul Somad Ditangkap Polisi
"Jangankan niat tanpa ilmu, niat baik tanpa ilmu pun bisa menimbulkan petaka. Terlebih era di media sosial tapi era medsos juga memberimu kesempatan belajar seluas-luasnya dan mengerti sedalam-dalamnya. Gratis pula. Asal mau, kecuali situ tidak tahu malu," sambung dia.
Lebih lanjut, ia menegaskan seharusnya UAS sebagai tokoh jangan sembarangan mengeluarkan pernyataan. Sebab, kebenaran tidak lagi berasal dari satu mimbar tempat UAS berdiri.
"Dulu hanya jadi bodoh yang gratis. Sekarang jadi pintar pun bisa gratis kok. Jadi, tokoh jangan sembarangan mengeluarkan pernyataan. Kebenaran tak lagi berasal dari satu mimbar tempatmu berdiri," terang dia.
Baca Juga: Ponpes Habib Rizieq Kena Gusur, Omongan Orang NU Pedes: Kuasai Tanpa Hak, Haram!!
"Hanya karena kamu yang berdiri di atas mimbar, bukan berarti kamu selalu benar. Turun dan duduklah dalam lingkaran dan bertukar pikiran. Di sini kita bisa sama-sama mengenali kebenaran dalam busana kebaikan," jelasnya.
Sebelumnya, UAS pernah memberikan jawaban tentang perdebatan ini pada tahun 2018 silam. Jawaban itu ia ungkapkan di kanal YouTube Dakwah Cyber dengan judul Tanya Jawab Ust. Abdul Somad – Hukum Merayakan Tahun Baru.
"Pak ustadz, bagaimana (hukum) jika kita merayakan tahun baru dengan menyalakan kembang api dan bakar ayam?" katanya.
UAS menjawab bahwa merayakan tahun baru masehi bukan tradisi Islam. Karena itu, UAS menyarankan agar umat muslim untuk tidak ikut-ikutan melakukannya apalagi meniup terompet.
"Maka tiuplah terompet-terompet untuk menyambut kedatangan tahun baru dalam tradisi Yahudi di perjanjian lama. Itu ditiuplah terompet dari tanduk kepala kerbau. Maka, jangan kasih anak-anak kita meniup terompet," terang UAS.
Baca Juga: UAS Bikin Geger Lagi, Sekarang Tiup Terompet Dilarang, Samberan FH Nyelekit Abis!
"Tanggal 31 Desember malam tahun baru, masjid buat tablig akbar, undang pendakwah. Jam 10, jam 11 malam, muhasabah. Jam 12 hingga jam 1 pagi. Terus, terus. Jangan sampai ada (yang merayakan tahun baru)," imbuhnya.
Dia pun berpesan kepada kaum pemuda agar tidak ikut merayakan tahun baru dan lebih baik tidur.
"Anak-anak muda yang tidak datang muhasabah ke masjid, tidur. Abis isya, tidur. Kalau tidak bisa, minum antimo (obat pereda mual yang bisa membuat ngantuk). Jangan ikut, jangan kalian ikut merayakan (malam pergantian tahun)," lanjutnya.
Baca Juga: Celetukan Denny Siregar: Doa Ustad Somad Tidak Pernah Terkabul, Buktinya..
"Saya pernah diundang (ceramah) oleh pejabat. (Dia bilang), ustadz datanglah ke kampung kami, (untuk) ceramah. Kenapa? Supaya anak-anak muda di sini tidak bakar-bakar ayam," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil