Di Balik Pemberian Modal bagi Petani Tabu Jatim, Ini Dia Sosok BUMN Itu
PT Asuransi Kredit Indonesia atau PT Askrindo sebagai anggota Holding Perasuransian dan Penjaminan, Indonesia Financial Grup (IFG), bersinergi dalam menyalurankan Dana Program Kemitraan (PK) BUMN dengan Petani Tebu Rakyat Magetan Jatim sebesar Rp11,3 miliar.
Direktur PTPN XI, R Tulus Panduwidjaja mengatakan, Askrindo dan PTPN XI sudah sejak 2015 bersinergi terkait penyaluran dana program kemitraan untuk petani tebu. Harapannya kerja sama ini akan terus terjalin.
"Sinergi yang baik ini perlu dukungan dari banyak pihak, Askrindo dan PTPN telah bersinergi lama dengan jumlah mitra yang selalu bertambah setiap tahunnya, diharapkan kesejahteraan petani terus terjaga serta mendukung ketahanan pangan gula nasional," terang R Tulus Panduwidjaja pada Warta Ekonomi di Surabaya, Selasa (29/12/2020) kemarin.
Baca Juga: Jadi Perusahaan dengan CSR Terbaik Versi Baznas, Askrindo: Ini Tanggung Jawab Sosial
Sementara itu, Direktur Kepatuhan & SDM PT Askrindo yang membidangi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kun Wahyu Wardana mengatakan bahwa Askrindo menyalurkan Dana Program Kemitraan sebesar Rp11,3 miliar untuk 208 petani tebu.
"Sinergi BUMN dalam rangka Program Kemitraan ini merupakan upaya meningkatkan produktivitas tebu dan pendapatan petani tebu rakyat serta dapat mendorong percepatan terwujudnya Swasembada Gula Nasional dan juga merupakan bukti nyata Askrindo menjalani Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 8 terkait pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi," kata Kun sapaanya.
Kepala Biro Umum PT Askrindo, Ahmad Faisal dan SEVP Business Support PT Perkebunan Nusantara XI Subagyo mengatakan, penyaluran dana program kemitraan dilaksanakan dalam bentuk modal kerja dan digunakan untuk membiayai kegiatan usaha budidaya tanaman tebu.
"Kali ini kami salurkan bantuan modal kerja kepada 123 petani tebu PG Redjosarie dan Poerwodadie untuk masa tanam 2020/2021. Selama ini yang dibutuhkan oleh petani tebu adalah modal kerja, sehingga kami berharap dapat membantu petani dan berdampak pada ketersediaan bahan baku tebu giling tahun 2021 nanti, baik kuantitas maupun kualitasnya," jelas Subagyo.
Terpisah, Ketua Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Suyono menyambut baik langkah dua BUMN bersinergi dalam menjalan bisnisnya.
Suyono berharap agar penyaluran dana di tahun depan berlanjut dan ditambah lagi jumlahnya sehingga bisa lebih banyak petani yang menerima manfaatnya.
"Terima kasih atas pinjaman bantuan modal usaha ini, bagi petani modal ini sangat bermanfaat sekali untuk terus bisa menanam tebu," tutup Suyono.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: