Jelang Naiknya Biden ke Kursi Presiden, Eh Menlu China Tebar Pesona di ASEAN
Jelang pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden, Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi bakal melakukan tur ke sejumlah negara di Asia Tenggara.
Dilaporkan South China Morning Post, kunjungan Wang Yi itu merupakan bentuk kelanjutan kebijakan Negeri Tirai Bambu untuk menebar pesona. Khususnya, menjelang perubahan kepemimpinan di AS.
Baca Juga: Diajak China, Indonesia Dianggap Bisa Promosikan Vaksin di Negara Islam
AS dan China tengah sibuk menarik simpati negara-negara Asia Tenggara. Apalagi kedua negara ekonomi terbesar di dunia itu tengah bersitegang soal Laut China Selatan.
Selain itu, di masa Presiden Donald Trump, hubungan AS berada di titik terendah. Presiden terpilih AS Joe Biden akan mendapat warisan hubungan buruk itu. Biden akan dilantik 20 Januari mendatang.
Di Asia Tenggara, Wang Yi akan melakukan lawatan ke Myanmar, Indonesia, Brunei Darussalam dan Filipina. Kunjungan tersebut dilakukan setelah dia melakukan kunjungan ke lima negara Afrika di awal tahun 2021.
Rencana kunjungan itu diumumkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, Minggu (10/11/2021), seperti dikutip CGTN.
Hua mengatakan, kunjungan tersebut dilakukan atas undangan Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Brunei Darussalam Dato Paduka Haji Erywan bin Pehin Yusof dan Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin.
Tur Wang Yi akan dimulai ke Ibu Kota Myanmar, Naypyidaw, Senin (11/1). Setelah dari Myanmar, Wang Yi melanjutkan kunjungan ke Jakarta pada Selasa (12/1) hingga Rabu (13/1).
Dia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Jokowi, Menlu Retno dan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Wang Yi diperkirakan akan membahas sejumlah kerja sama. Mulai dari kesehatan, pertanian hingga militer dan infrastruktur.
Sebelumnya, Wang Yi berencana mengunjungi Indonesia menjelang peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-China pada April 2020. Namun tertunda karena pandemi virus Corona.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: