Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Daebak! Meski Pandemi, Malaysia Cetak Miliarder Baru dari Kendaraan Listrik!

        Daebak! Meski Pandemi, Malaysia Cetak Miliarder Baru dari Kendaraan Listrik! Kredit Foto: Twitter/Forbes
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Melonjaknya permintaan kendaraan listrik dan energi surya terbukti menjadi keuntungan ganda bagi pengusaha Malaysia, Tan Eng Kee. Ialah salah satu pendiri dan CEO Greatech Technology yang berbasis di Penang, Malaysia.

        Perusahaannya membuat peralatan otomasi industri untuk berbagai produsen berbeda. Tahun lalu saja, sahamnya melonjak 330% mendorong Tan ke dalam klub miliarder dengan kekayaan bersih lebih dari USD1 miliar atau setara dengan Rp14 triliun. (kurs Rp14.000)

        "Energi terbarukan dan kendaraan listrik sedang panas sekarang," kata pria 50 tahun ini yang mendirikan Greatech Technology pada tahun 1997 dengan rekannya Khor Lean Heng, yang sekarang menjabat sebagai COO Greatech.

        Baca Juga: Sempat Disanjung-sanjung WHO, Malaysia Akhirnya Kunci Rapat-rapat Negara Juga

        Dilansir dari Forbes di Jakarta, Jumat (15/1/21) penjualan untuk sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2020 naik 17% menjadi 184,78 juta ringgit (USD44,44 juta), sementara laba bersih melonjak 64% menjadi 59,338 juta ringgit (USD14,27 juta).

        Greatech membuat peralatan dan jalur produksi bagi sejumlah produsen, dari pembuat perangkat medis hingga produsen energi terbarukan hingga perusahaan semikonduktor. Perusahaan ini mendapatkan lebih dari 50% bisnisnya dari pasar internasional, terutama di Amerika.

        Adapun daftar kliennya yaitu Lordstown Motors, produsen truk pick-up listrik di Ohio, dan First Solar yang bermarkas di Arizona, yang membuat sistem energi matahari.

        Tan dibesarkan di Penang dalam keluarga yang miskin, ia adalah satu-satunya putra di antara empat bersaudara lainnya. Ayahnya yang seorang sopir taksi, meninggal ketika Tan baru berusia 13 tahun. Ia pun menanggung beban keluarga di usia muda. Pada usia 16 tahun, dia sudah bekerja paruh waktu sepulang sekolah di sebuah toko roti.

        Tan kemudian mendapatkan sertifikat di bidang teknik mesin pada tahun 1991, dan mulai bekerja sebagai perencana produksi untuk perusahaan perkakas presisi. Dua tahun kemudian, dia meminjam 10.000 ringgit dari ibunya, dan mendirikan Greatech (M) Sdn Bhd untuk membuat komponen peralatan teknik.

        Dia pun meminta seorang teman untuk membantunya dalam pemasaran, dan pada tahun 1995, Khor Lean Heng bergabung dengannya. Namun pada 2001, Tan menutup perusahaan tersebut.

        Sementara itu, pada tahun 1997, ia memulai pakaian baru dengan Khor dan mendirikan Greatech Integration untuk memproduksi peralatan semi-otomatis dan otomatis untuk sektor elektronik konsumen. Greatech berkembang ke industri semikonduktor pada tahun 2002 ke sektor tenaga surya pada tahun 2010.

        Meski saat pandemi kemarin Malaysia sempat melakukan lockdown, tetapi sekarang delapan pabriknya sudah beroperasi kembali dan bisnisnya pun semakin kuat.t.

        Pada bulan Desember, Greatech memperluas kapasitasnya dengan membuka pabrik perakitan baru di Batu Kawan. Greatech juga membuka kantor pertamanya di Michigan, AS pada kuartal ketiga tahun 2020 untuk pelanggan kendaraan listriknya. Beberapa kantor serupa lainnya akan dibuka pada kuartal ketiga tahun ini di Illinois dan Arizona. Tan juga berencana untuk mendirikan kantor di Jerman pada kuartal ketiga 2021 dan memperluas lebih jauh ke Eropa dan India.

        "Kami akan mendapatkan keuntungan dari pentingnya ditempatkan pada ESG (lingkungan, sosial dan tata kelola) saat perusahaan bergerak menuju status nol karbon," tandasnya optimis.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: