Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Luar Biasa! India Jadi Negara Pertama yang Luncurkan Kampanye Vaksinasi Covid-19 Terbesar di Dunia

        Luar Biasa! India Jadi Negara Pertama yang Luncurkan Kampanye Vaksinasi Covid-19 Terbesar di Dunia Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi meluncurkan kampanye vaksinasi terbesar di dunia pada Sabtu (16/1). Langkah ini diambil ketika negara itu mencoba mengendalikan pandemi COVID-19 dengan dua jenis vaksin yang diproduksi secara lokal.

        Modi berpidato pada para petugas kesehatan melalui konferensi video tetapi dia tidak akan disuntik dengan vaksin itu. Saat ini India lebih memprioritaskan perawat, dokter, dan petugas garis depan lainnya sebagai penerima awal vaksin.

        “Pada hari pertama, sekitar 100 orang divaksinasi secara sukarela di masing-masing dari 3.006 pusat kesehatan di negara itu,” ungkap pernyataan pemerintah, serta menyebutnya sebagai awal kampanye vaksinasi terbesar di dunia.

        Baca Juga: Ekonomi Suram, Sri Lanka Terpaksa Bergantung pada China dan India karena Hal Ini

        "Ini akan menjadi program vaksinasi terbesar di dunia yang mencakup seluruh wilayah negara," papar pernyataan kantor Modi.

        India, negara terpadat di dunia setelah China, mengatakan mungkin tidak perlu memvaksinasi semua 1,35 miliar penduduknya untuk menciptakan kekebalan kawanan.

        Namun, meski hanya setengah dari populasinya yang divaksin, akan menjadikan India salah satu program imunisasi terbesar di dunia. Bahkan lebih besar jika negara-negara seperti Amerika Serikat (AS) akan memvaksinasi setiap penduduknya.

        Namun, penerima vaksin tidak akan dapat memilih antara vaksin buatan Universitas Oxford / AstraZeneca dan vaksin buatan lokal dari Bharat Biotech yang didukung pemerintah.

        Kedua jenis vaksin itu diproduksi secara lokal. Meski demikian, vaksin dari Bharat Biotech belum diketahui tingkat kemanjurannya.

        India telah melaporkan jumlah infeksi virus corona tertinggi setelah Amerika Serikat. India ingin memvaksinasi sekitar 300 juta orang dengan dua dosis dalam enam hingga delapan bulan pertama tahun ini.

        Sekitar 10,5 juta orang di India telah terinfeksi virus corona, lebih dari 151.000 di antaranya telah meninggal dunia. Meski demikian, tingkat kasus telah menurun sejak puncak pada pertengahan September.

        Yang pertama mendapatkan vaksin adalah 30 juta pekerja kesehatan dan pekerja garis depan lainnya, seperti petugas kebersihan dan keamanan.

        Setelah itu penerima vaksin selanjutnya, sekitar 270 juta orang yang berusia di atas 50 tahun atau dianggap berisiko tinggi karena kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

        Modi, 70, mengatakan para politisi tidak akan dianggap sebagai pekerja garis depan sehingga bukan prioritas orang yang mendapatkan vaksin tersebut.

        Dia juga secara resmi meresmikan platform online pemerintah Co-WIN yang akan memberikan informasi tentang stok vaksin, suhu penyimpanan, dan melacak para penerima vaksin.

        Pemerintah telah membeli 11 juta dosis suntikan AstraZeneca COVISHIELD, yang diproduksi Serum Institute of India, dan 5,5 juta dari COVAXIN Bharat Biotech.

        COVISHIELD 72% efektif, menurut regulator obat India. Sementara Bharat Biotech mengatakan hasil uji coba tahap terakhir COVAXIN diharapkan muncul pada Maret.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: