Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut potensi wakaf uang di Indonesia sangat besar yakni mencapai Rp180 triliun per tahun. Namun, menurut Wapres, hal itu belum dapat dioptimalkan sepenuhnya sehingga diperlukan transformasi wakaf melalui mobilisasi dan pemanfaatan wakaf uang agar bisa menjadi produktif.
"Apabila wakaf dalam bentuk aset lain masih memiliki kemungkinan hanya dimanfaatkan untuk kegiatan sosial, kebajikan, dan peribadatan, wakaf uang pemanfaatannya harus melalui kegiatan pengembangan ekonomi produktif," kata Ma'ruf, Jumat (22/1/2021).
Baca Juga: Keinginan Wapres Maruf Amin Dikabulkan Jokowi, Soal...
Selain karena besarnya populasi muslim, menurut Ma’ruf, besarnya potensi wakaf uang di Indonesia juga didukung tingkat kedermawanan masyarakat Indonesia yang cukup tinggi. Ma'ruf mengutip Indonesia disebut sebagai negara paling dermawan di dunia.
"Dalam laporan World Giving Index 2019, Indonesia ditetapkan sebagai salah satu negara paling dermawan di dunia. Artinya, potensi kedermawanan masyarakat Indonesia untuk berwakaf uang dapat dikatakan tinggi," ujar Wapres.
"Namun, potensi tersebut belum dapat dioptimalkan sehingga manfaatnya belum signifikan dirasakan masyarakat," tambah Ma’ruf.
Wakaf uang yang dikumpulkan, kata Wapres, bisa dimanfaatkan melalui instrumen investasi. Investasi yang dipilih, kata Ma’ruf, bisa investasikan pada sektor riil atau keuangan yang menghasilkan profit atau imbal hasil.
"Hasil investasi uang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Menurut UU wakaf, apabila uang wakaf diinvestasikan, hasil investasinya 10 persen untuk nadzir dan 90 persen untuk disalurkan kepada mauquf‘alaih (kegiatan sosial atau peribadatan)," kata Wapres.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: