Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pertama di Indonesia, Bandara AP II Punya Biosafety Management System Cegah Covid-19

        Pertama di Indonesia, Bandara AP II Punya Biosafety Management System Cegah Covid-19 Kredit Foto: Angkasa Pura II
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Angkasa Pura II (Persero) memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (K3 Nasional) dengan menggelar kampanye keselamatan (safety campaign) untuk memperkuat protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Bulan K3 Nasional yang dicanangkan pemerintah pada 12 Januari-12 Februari 2021 mengusung tema Penguatan Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berbudaya K3 pada Semua Sektor Usaha.

        Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan, guna mendukung pelaksanaan dan tema Bulan K3 Nasional 2021 tersebut, PT Angkasa Pura II menggelar Ramp Safety Campaign (RSC) dan Terminal Safety Campaign (TSC) serta Bulan K3 Nasional 2021 di 19 bandara pada 28 Januari–4 Februari 2021 dengan mengusung subtema "Safety From Hazard Intervention & Ensuring Less of Disease" atau disebut dengan SHIELD.

        Baca Juga: Angkasa Pura II Bidik 45 Juta Penumpang pada 2021

        "Program SHIELD ini untuk memperkuat 3C [Coordination, Communication, dan Collaboration] di antara stakeholder bandara agar protokol pencegahan Covid-19 dapat selalu berjalan baik, serta memastikan aspek keamanan, kesehatan, dan keselamatan dapat selalu meningkat di bandara," kata Awaluddin, Kamis (28/1/2021).

        Program SHIELD ini juga untuk mendorong kesiapan dan kesigapan penerapan penuh Biosafety Management System mulai hari ini.

        Pertama kali di Indonesia

        "Pertama kali di Indonesia, secara resmi Biosafety Management System diterapkan penuh di bandara AP II untuk memutus mata rantai penularan bahaya biologi dengan sejumlah program: biohazard precautions, environment screening, infrastructure sterilization, public health assurance, dan menghadirkan laboratory testing facilities untuk Covid-19 di bandara," kata Awaluddin.

        Dia melanjutkan, program SHIELD meningkatkan kesiapan dan kesiagaan agar Biosafety Management System dapat selalu diterapkan baik, di antaranya, dengan menugaskan SDM yang memiliki kompetensi di bidang K3 menjadi SHIELD Inspector untuk menjadi motor penggerak penerapan Biosafety Management di bandara.

        Awaluddin menuturkan, keberadaan SHIELD Inspector untuk mengawasi Biosafety Management System ini juga merupakan pertama kali di bandara-bandara di Indonesia, di mana terdapat personel bertugas khusus mengawasi, menganalisis, serta mengevaluasi protokol pencegahan Covid-19.

        SHIELD Inspector, lanjutnya, melaporkan penerapan Biosafety Management System secara digital melalui fitur SIR (Safety Inspection Report) di aplikasi iPerform sehingga dapat langsung ditindaklanjuti secara cepat apabila ada temuan di lapangan.

        Lebih lanjut, Awaluddin mengatakan, SHIELD membuat bandara-bandara AP II dapat optimal dalam mewujudkan bandara berbasis protokol yang fokus pada kebersihan (cleanliness), kesehatan (health), aman (safety), dan higienis serta mendukung kelestarian lingkungan (environment sustainability).

        CHSE Accredited

        Adapun di samping program SHIELD, di tengah Bulan K3 Nasional 2021 ini, AP II juga meluncurkan akreditasi Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE) bagi tenant komersial di bandara.

        Akreditasi diberikan kepada tenant yang menjalankan penuh protokol, misalnya staf/pekerja harus melakukan pengecekan kesehatan rutin seperti pengukuran suhu tubuh dan wajib menggunakan masker. Lalu, tenant juga harus menyediakan hand sanitizer, memiliki pilihan transaksi secara nontunai (cashless), menerapkan prosedur physical distancing, dan melakukan disinfeksi berkala di area komersial.

        Melalui momentum Bulan K3 Nasional 2021 yang diikuti dengan program iSHIELD dan Biosafety Management System serta CHSE Accredited, bandara AP II dapat menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor penerbangan nasional. Tahun ini, jumlah penumpang di bandara AP II diperkirakan meningkat.

        Diperkirakan, jumlah pergerakan penumpang di 19 bandara AP II pada 2021 mencapai 45 juta penumpang, naik sekitar 27% dibandingkan dengan 2020 sebanyak 35,54 juta penumpang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: