Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nyesek Sih! Harga Emas Rontok Berkeping-Keping, Cuan Melayang!

        Nyesek Sih! Harga Emas Rontok Berkeping-Keping, Cuan Melayang! Kredit Foto: Antara/Iggoy el Fitra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga emas rontok berkeping-keping ketika perak berhasil mencuri perhatian dan melesat hingga lebih dari 2% ditopang oleh tingginya permintaan pasar. Secara bersamaan, harga emas Antam dan UBS tumbang hingga dibanderol mulai dari Rp500.000-an pada hari ini.

        Dilansir dari laman resmi Pegadaian, penurunan harga paling signifikan berlaku untuk emas Antam. Harga logam mulia Antam dengan ukuran 2 gram rontok dari harga Rp1.930.000 menjadi Rp1.915.000 pada Kamis, 4 Februari 2021. Kemudian, harga emas Antam dengan berat 5 gram juga tumbang, yakni dari sebelumnya Rp4.744.000 menjadi Rp4.707.000. Baca Juga: Emas dan Perak Jadi Rebutan Sampai Banjir Pesanan, Lembaga Ini Ngaku Kewalahan!

        Meski tidak separah emas Antam, harga emas UBS di Pegadaian juga ikut mengalami koreksi. Emas UBS yang dijuaulai ukuran 0,5 gram turun dari harga Rp501.000 menjadi Rp500.000. Begitu pun dengan emas UBS seberat1 gram yang turun dari harga Rp938.000 menjadi Rp935.000. Baca Juga: Rabu, 3 Februari 2021: Satu Dua Tiga, Harga Emas Anjlok Semuanya!

        Berikut ini adalah daftar harga lengkap emas Antam dan emas UBS di Pegadaian hari ini, Kamis, 4 Februari 2021. 

        Berat (Gram) Emas Antam Emas UBS
        0,5 Rp0 Rp500.000
        1 Rp0 Rp935.000
        2 Rp1.915.000 Rp1.856.000
        5 Rp4.707.000 Rp4.585.000
        10 Rp9.357.000 Rp9.122.000
        25 Rp23.258.000 Rp22.759.000
        50 Rp46.433.000 Rp45.422.000
        100 Rp92.783.000 Rp90.808.000
        250 Rp0 Rp226.952.000
        500 Rp0 Rp453.368.000
        1.000 Rp0 Rp905.757.000

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: