Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
Harga emas dunia diperkirakan bergerak terbatas pada pekan ini, dengan level tertinggi sulit menembus US$4.000 per troy ounce. Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menilai ketegangan geopolitik global menjadi faktor utama yang akan mempengaruhi pergerakan harga logam mulia di pasar internasional.
Menurut Ibrahim, pada perdagangan Senin (7/10), harga emas berpotensi bergerak di kisaran level support US$3.854,80 per troy ounce dan resistance US$3.916,50 per troy ounce. Sementara untuk sepekan, kisaran pergerakan diprediksi berada di support US$3.823,90 dan resistance US$3.955,17. “Untuk mencapai level 4.000 kemungkinan sangat sulit sekali,” ujar Ibrahim dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (4/10/2025).
Baca Juga: Shutdown Pemerintahan Amerika Bikin Harga Emas Hampir Sentuh US$3.900!
Ia menjelaskan, kenaikan harga emas yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir disebabkan oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di Eropa dan Timur Tengah. Di Eropa, perang antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut. Negara-negara G7 bahkan telah mengambil langkah untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia dengan menargetkan pihak yang masih membeli minyak dari negara tersebut.
"Di sisi lain pun juga Intelijen Ukraina sedang melakukan pengintaian terhadap infrastruktur energi Rusia. Ya bahkan dia mengatakan bahwa kenapa melakukan pengintaian tujuannya adalah untuk memudahkan Ukraina dalam melakukan penyerangan terhadap kilang-kilang minyak di Amerika dengan menggunakan misil jarak jauh. Jadi akan menggunakan misil jarak jauh kemudian menggunakan drone," jelas Ibrahim.
Ibrahim menilai, eskalasi tersebut membuat ketegangan di kawasan Eropa semakin meningkat. Kondisi ini mendorong investor kembali memilih emas sebagai aset lindung nilai (safe haven).
Baca Juga: Cetak Rekor Baru, Harga Emas Antam Akhir Pekan Ini Sentuh Rp2.239.000 per Gram
“Pemerintahan Trump memanggil jenderal-jenderal ya di gedung putih ya di ini Pentagon ya membahas untuk permasalahan kelanjutan perang di Eropa. Nah ini yang membuat masyarakat ya kembali melindungi asetnya dengan logam mulia sebagai safe haven. Itu yang pertama,” jelas Ibrahim.
Namun, dari kawasan Timur Tengah, ketegangan sedikit mereda setelah kelompok Hamas menerima proposal perdamaian yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump. Proposal yang berisi 20 butir tersebut disebut mendapat dukungan dari sejumlah negara Muslim Arab.
“Nah kemungkinan besar proposal ini yang akan membuat kedamaian di sekitar Timur Tengah terutama adalah jalur Gaza. Nah ini pun juga diaminin ya oleh negara-negara Muslim Arab bahwa tekanan yang diberikan oleh Trump diterima oleh Hamas dan kemungkinan besar ini akan membuat perdamaian di Timur Tengah akan tercapai. Ini yang sedikit nanti menekan harga emas dunia,” ujar Ibrahim.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement