Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Sukses Crazy Rich Surabayan, Tung Desem Waringin Bangun Hotel Senilai Rp1,8 Triliun!

        Kisah Sukses Crazy Rich Surabayan, Tung Desem Waringin Bangun Hotel Senilai Rp1,8 Triliun! Kredit Foto: Twitter/Strategi_Bisnis
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengusaha Rico Huang pada tanggal 11 Mei 2019 mengunggah vlog bersama crazy rich Surabaya, Tung Desem Waringin yang membangun hotel bersama Hermanto Tanoko, konglomerat ternama Indonesia pemilik Tan Corp yang terkenal lewat Cat Avian.

        Hotel bintang lima yang diresmikan pada 2018 ini telah dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo hingga 3x beserta sederet menteri lainnya. Nama hotel tersebut adalah Vasa Luxury Hotel di Surabaya. Hotel ini merupakan hotel tertinggi di Jawa Timur yang memiliki landasan helikopter, kolam renang indoor hingga restoran Brazil. Hotel ini juga menjadi hotel lokal Indonesia yang dikelola langsung oleh orang-orang Indonesia.

        Baca Juga: Tips Kaya dari Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko, Jangan Cari Untung Tapi...

        Tujuan hotel ini dibangun adalah karena Tung Desem Waringin ingin lebih dekat dengan para konglomerat Indonesia. Adapun nama Vasa sendiri berarti air yang diambil dari nama ayah Hermanto Tanoko.

        Sementara itu, biaya pembangunan hotel di tanah seluas satu hektar ini yaitu Rp1,8 triliun. Hotel ini dibangun dengan tujuan menjadi hotel bintang lima kebanggaan Indonesia. Terlebih, Hermanto mengungkap bahwa hotel Vasa ini juga ditargetkan untuk bisa membuka cabang di kota-kota besar Indonesia sekaligus luar negeri.

        Tung menjelaskan, saat menginap di Vasa hotel, Jokowi enggan menggunakan fasilitas Presidential Suite yang ditawarkan. Jokowi justru memilih kamar yang kelasnya berada di bawah Presidential Suite.

        Permintaan Jokowi juga sempat membuat pemilik hotel bingung lantaran tawaran kamar tipe Presidential Suite ditolaknya karena Jokowi mengatakan ia tak biasa menggunakan kamar yang besar, karena itu ia memiliki kamar yang biasa.

        Tung mengungkap rahasianya bisa bekerja sama dengan Hermanto Tanoko yaitu bahwa kita harus menemukan orang-orang yang lebih sukses dari kita dan bagaimana bergaul dengan mereka, belajar dari mereka hingga akhirnya bekerja sama dan mempekerjakan orang-orang yang lebih sukses.

        Salah satu cara untuk bisa menemukan orang-orang sukses itu adalah dengan memanggil seminar. Tung sendiri terkadang terkejut bagaimana para konglomerat itu bersedia hadir di acara seminar buatannya.

        Untuk bisa dekat dengan para konglomerat, Tung juga mengungkap agar kita bisa ikut klub mewah mereka. Salah satunya dengan memilih pesawat Business Class. Menurutnya, jika menaiki Business Class, datanglah dua jam lebih awal dan masuki Business Lounge-nya, ajak ngobrol orang-orang di sana dengan rendah hati. Jangan malah sombong karena mereka sudah pasti lebih kaya dari Anda.

        Dengan mengikuti klub yang berisikan orang-orang kaya, mengajak ngobrol, diskusi, maka Anda akan menambah ilmu baru sekaligus relasi hebat baru. Setelah itu, ikutlah kegiatan mereka. Semisal ingin ke luar negeri, pergilah bersama konglomerat itu.

        Jangan sampai, begitu kenal konglomerat malah langsung minta pekerjaan bahkan utang, hal itu malah akan membuat Anda dijauhi mereka.

        Tung Desem Waringin beserta Hermanto Tanoko sama-sama tergabungg dalam Heli Club yaitu klub para pemilik helikopter. Karena itulah di Vasa Luxury Hotel terdapat helipad yang merupakan landasan helikopter. Helikopter ini digunakan sebagai jurus untuk saling bekenalan antar konglomerat.

        Pesan dari Tung Desem Waringin bagi para pengusaha muda yaitu "Learn and Take Action" pastikan belajar dari sosok yang terbaik. Setelah belajar dari yang terbaik, lakukanlah pekerjaan apapun dengan yang terbaik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: