Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Buntut Dituding Dalang Kudeta AHY, Pak SBY, Dengerin Nih Ucapan Pak Moeldoko, Keras..!

        Buntut Dituding Dalang Kudeta AHY, Pak SBY, Dengerin Nih Ucapan Pak Moeldoko, Keras..! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, lagi-Lagi menegaskan bahwa dirinya tidak ada niatan untuk mengkudeta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

        Hal tersebut kembali ditegaskan terkait pernyataann Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kembali menyeret namanya. Baca Juga: Tanggapi SBY, Moeldoko: Jangan Menekan Saya, Saya Diam

        “Belum selesai di Demokrat? Saya pikir sudah selesai,” ujarnya, di Jakarta, Kamis (25/2/2021).

        Lanjutnya, ia mengaku dirinya tidak mengikuti perkembangan kisruhnya di internal partai belambang mercy ini. Baca Juga: Manuver Kudeta Moeldoko terhadap Demokrat Ditentang Barisan Relawan Jokowi

        “Saya enggak ngerti tuh perkembangan internal seperti itu. Saya pikir sudah selesai,” sambungnya.

        Ia kemudian mengingatkan Demokrat agar tidak terus-terusan menyeret namanya dalam kisruh di internal.

        “Jangan menekan-nekan saya dan saya ingin mengingatkan semuanya ya,” ingatnya.

        Tegasnya, saya memiliki batas kesabaran. “Karena saya bisa sangat mungkin melakukan apa itu langkah-langkah yang saya yakini,” tegasnya.

        Karena itu, ia meminta untuk tidak ada lagi pihak-pihak yang terus menerus menekan dirinya.

        “Saya pesan seperti itu saja. Karena saya punya hak seperti apa yang saya yakini,” tandas Moeldoko.

        Diketahui sebelumnya, SBY dengan lantang menyebut nama Moeldoko sebagai dalang kudeta puteranya AHY.

        “Saya pribadi sangat yakin bahwa yang dilakukan oleh Moeldoko adalah di luar pengetahuan Presiden Jokowi,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (24/2/2021).

        Menurutnya, apa yang dilakukan Moeldoko sejatinya telah merugikan dirinya sendiri.

        Karena bernafsu ingin menjadi Ketua Umum Partai Demokrat lalu melegalkan berbagai cara.

        “Demokrat justru berpendapat apa yang dilakukan Moeldoko sangat menganggu dan merugikan nama baik beliau,” jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: