PT Pertamina (Persero) saat ini memiliki Kapal Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Satu dengan kapasitas 170 ribu meter kubik. Kehadiran FSRU Jawa Satu ini tak lain untuk mendukung target Pertamina dalam memenuhi pasokan energi.
Corporate Secretary PT Pertamina Power Indonesia (PPI), anak usaha PT Pertamina (Persero), Dicky Septriadi mengatakan, kehadiran FSRU merupakan big projek untuk Indonesia sebagai bagian yang terintegrasi dengan proyek PLTGU Jawa 1. Tentunya proyek tersebut sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan energi terutama di Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Baca Juga: DPR Dukung Penuh Sinergi Pertamina Tingkatkan TKDN
"Jawa satu itu projek yang diproyeksikan untuk kebutuhan pasokan energi yang ada di Jamali. Kelebihan kapasitas tersebut dapat dimanfaatkan untuk utilisasi yang lebih tinggi, seperti memenuhi kebutuhan industri lainnya," kata Dicky Septriadi ketika dihubungi wartawan, Selasa (16/3/2021). Baca Juga: Pertamina Gandeng Perusahaan Minyak Asal Uni Emirat Arab Guna Pastikan Pasokan LPG,
Secara bisnis proyek tersebut strategis mendorong kinerja, berkontribusi bagi penguatan keuangan perusahaan. Sekaligus, juga untuk mendukung kawasan industri yang ada di Jawa.
Proyek IPP Jawa Satu ini, lanjut Dicky, merupakan proyek yang mengintegrasikan fasilitas gas dengan proyek pembangkit listrik yang terdiri dari PLTGU 1.760 MW, FSRU, pipa gas antara PLTGU dengan FSRU, dan jalur transmisi yang menyambungkan PLTGU dengan titik interkoneksi.
"FSRU Jawa Satu menjadi bagian terintegrasi dengan proyek PLTGU Jawa Satu, dan proyek akan jalan sepenuhnya sesuai target yang sudah ditentukan," kata Dicky.
Nantinya FSRU ini akan meregasifikasi pasokan LNG yang berasal dari Kilang LNG Tangguh Papua Train-3 dan melakukan pengiriman gas melalui pipa sepanjang 21 km ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 yang berada di Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Listrik yang dibangkitkan PLTGU Jawa Satu ini akan dikirimkan melalui saluran transmisi 500 kV ke gardu induk PLN di Kecamatan Cibatu Dua, Kabupaten Bekasi. Hingga saat ini progress konstruksi pembangkit berjalan sesuai jadwal. Hingga saat ini, kemajuan telah mencapai sekitar 88%. Adapun target COD (Commercial Operation Date) PLTGU Jawa 1 pada 15 Desember 2021.
Proyek senilai US$ 1,6 miliar ini merupakan bagian dari proyek 35 giga watt (GW) yang dicanangkan pemerintah. Pembangkit listrik dengan turbin ganda ini disebut bakal menjadi pembangkit combine cycle single shaft block terbesar di Asia Tenggara.
Selain pembangunan PLTU, proyek ini juga, lanjut Dicky diintegrasikan dengan unit regasifikasi dan penyimpanan gas terapung (Floating Storage and Regasification Unit/ FSRU), pipa gas antara PLTGU dengan FSRU dan jalur transmisi yang menyambungkan PLTGU dengan titik interkoneksi.
Capaian proyek FSRU kini lebih maju dibandingkan proyek PLTGU. Hingga saat ini kemajuan proyek FSRU telah mencapai 96 persen. Saat ini tengah dilakukan uji ketahanan di perairan (sea trial) dari FSRU tersebut.
FSRU Jawa 1 ini memiliki empat kargo LNG dengan total kapasitas 170.150 m3 dan memiliki empat train regasifikasi dengan kapasitas masing-masing sebesar 100 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Dengan sistem tiga train beroperasi dan satu train standby (siaga), output gas adalah 300 MMSCFD pada tekanan 70 barg, temperatur 10 derajat celsius. Adapun pasokan LNG akan didatangkan dari kilang LNG Tangguh yang dioperasikan BP Berau Ltd. Proyek PLTGU Jawa-1 ini akan disalurkan ke PLN selama 25 tahun dengan skema BOOT (Build, Own, Operate, and Transfer).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: