Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sawah Dijadikan TPU COVID, Petani Rorotan Protes ke Anies: 'Yang Hidup ini Lebih Penting'

        Sawah Dijadikan TPU COVID, Petani Rorotan Protes ke Anies: 'Yang Hidup ini Lebih Penting' Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Kelompok Tani (Poktan) Maju Rorotan Sirojuddin Abas mengatakan pembangunan TPU Rorotan mengakibatkan enam petani penggarap lahan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tersebut kini kehilangan mata pencaharian.

        Alasannya, karena wilayah Rorotan di Jakarta Utara masih merupakan lahan produktif untuk pertanian. Untuk itu, ia memprotes Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Riza Patria selaku eksekutif di Pemprov DKI Jakarta.

        "Anggota saya, Kelompok Tani Maju, kena dampak karena memang tidak bisa bercocok tanam lagi, artinya sebagian tani kelompok saya hilang mata pencahariannya.??? Kurang lebih dari 28, saya hitung ada enam orang (yang sawahnya hilang total)," kata Abas saat ditemui wartawan di areal Persawahan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa.

        Enam orang tersebut menggarap lahan di dalam areal pemakaman saja sehingga ketika TPU Rorotan mulai dibangun, mereka tidak lagi bisa menggarap sawah.

        Abas mengatakan sudah dua musim panen terlewati oleh petani garapan tersebut dan selama ini mereka pun beralih profesi menjadi buruh.

        "Ya selama ini mereka jadi kuli-kulilah, serabutan," kata Abas.

        Selama ini, kata Abas, para petani sebetulnya menyadari kalau lahan mereka garap merupakan milik Pemprov DKI Jakarta.

        "Ya, kami sih berharap, Jakarta Utara ini kan salah satu lahan sawahnya yang terluas di DKI. Saya berharap kepada pemerintah setempat, tolonglah dibebaskan sebagian untuk jadi lahan abadi, karena biar bagaimana pun, khususnya Rorotan ini, awalnya itu rata-rata petani padi," katanya.

        Kalau bisa jangan sampai dihilangkan begitu saja lahan-lahan subur ini. "Memang sih penting buat orang meninggal, buat pemakaman. Tapi bagi saya sendiri, yang hidup ini justru lebih penting," kata Abas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: