Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bali Raup 93,26 Juta Dolar dari Ekspor Kerajinan

        Warta Ekonomi -

        WE Online, Denpasar - Aneka jenis hasil kerajinan Bali mampu meraup devisa sebesar 93,26 juta dolar AS selama lima bulan periode Januari-Mei 2014 meningkat 2,61 persen dibandingkan kurun waktu yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 90,89 juta dolar AS.

        Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Selasa (12/8/2014), mencatat realisasi ekspor Bali menunjukkan hasil kerajinan sentuhan tangan-tangan terampil itu mampu memberikan kontribusi sebesar 43,37 dari total ekspor Bali yang mencapai 215,04 juta dolar AS.

        Sektor industri kerajinan kecil yang berkembang pesat hingga ke pelosok pedesaan itu mampu menjadi tulang punggung perolehan devisa dari Pulau Dewata sekaligus menopang kehidupan masyarakat setempat.?Hasil kerajinan yang menonjolkan unsur seni yang menembus pasaran luar negeri itu terdiri atas 17 jenis mata dagangan yang umumnya sangat disenangi konsumen dari berbagai negara di belahan dunia.

        Ke-17 jenis mata dagangan itu yang paling besar menyumbangkan devisa adalah hasil industri dari bahan baku kayu berupa patung dan jenis cendera mata lainnya dengan nilai 32,32 juta dolar AS.?Selain itu, hasil kerajinan furniture menyumbangkan devisa sebesar 13,72 juta dolar AS, kerajinan dari bahan baku perak 7.82 juta dolar, logam 3,34 juta dolar AS dan kerajinan kulit 3,84 juta dolar AS.

        Bali juga mengapalkan hasil kerajinan alat musik, anyaman, kerajinan dari bahan baku padas, keramik, kerang, kerajinan lilin, dan kerajinan tulang.

        Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar menjelaskan pengapalan berbagai jenis mata dagangan ke pasaran luar negeri itu separuhnya lewat sejumlah pelabuhan laut di Indonesia dan separuhnya lagi lewat pelabuhan Benoa, Kota Denpasar.

        Lima komoditas utama yang menembus pasaran luar negeri itu meliputi produk ikan dan udang 23,52 persen, produk perhiasan (permata) 14,27 persen, produk pakaian jadi bukan rajutan 11,76 persen, produk kayu 10,60 persen, serta produk perabot dan penerangan rumah 7,65 persen.

        "Pasaran Amerika Serikat menyerap terbanyak mata dagangan asal Bali itu yang mencapai 23,29 persen menyusul Singapura 10,81 persen, Australia 10,06 persen, Jepang 9,47 persen, dan Thailand 4,62 persen," ujar Panasunan Siregar. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: