Kreativitas Muncul Justru di Saat Tantangan Datang, SAC Indonesia Buktikan dengan Ini
Kreativitas muncul justru di saat tantangan datang. Ini dibuktikan kembali oleh Science, Art & Communications (SAC) Indonesia yang merupakan bagian dari keluarga besar GDP Venture, ekosistem industri digital di Indonesia.Dengan segala upaya yang dilakukan tersebut, SAC pun berhasil meraih predikat Gold Winner pada Sub Kategori Corporate PR untuk perusahaan swasta di PR Indonesia Awards (PRIA) 2021, ajang kompetisi program komunikasi dan kehumasan paling komperhensif di Indonesia. Setelah sebelumnya telah meraih predikat Digital Agency of The Year di Citra Pariwara 2020.
Rayandityo Muktiaki selaku COO SAC, mengatakan bahwa menjadi kreatif bukan hanya berpikir ‘out of the box’. Tapi, tentang bagaimana ide bisa menjadi sebuah solusi.“Dan ternyata memang, beberapa kampanye komunikasi yang kami buat sebagai usaha menghadapi masalah dampak pandemi inilah yang mendapat pengakuan publik, dan akhirnya diganjar penghargaan”, ujar Rayandityo Muktiaki selaku COO SAC, dalam keterangannya, Senin (5/4/2021).
Baca Juga: Perluas Pasar Ekonomi Kreatif, Sandiaga Gandeng Louis Vuitton
Rayan mengungkapkan, SAC tetap dituntut untuk “resah”. Sebab pihaknya tidak bisa tinggal diam jika di sekelilingnya banyak yang terkena imbas negatif pandemi.
Menurutnya, keterbatasan adalah pemicu kreativitas. Maka tak heran, SAC mendedikasikan potensi kreatif yang dimiliki sebagai penghasil solusi.
Pada pandemi Covid-19 ini contohnya, SAC melakukan penyerderhanaan ragam istilah dan tata cara hidup baru sebagai bagian dari upaya penyesuaian yang sulit diterima dan dipahami publik, terutama di masa awal pandemi Covid-19 di Indonesia.
Caranya, dengan mengusung kampanye #20DetikCuciCorona. Kampanye ini mengajak masyarakat untukrajin mencuci tangan dengan sabun, sambil mendengarkan musik berdurasi 20 detik sebagai timer dan soundtrack hasil karya 70 musisi Indonesia yang terlibat. Harapannya, cuci tangan akan dilakukan dengan benar dan menyenangkan untuk mencegah penularan virus corona.
Baca Juga: Lewat Plasticpay, Inocycle Hidupkan UMKM & Industri Kreatif di Indonesia
Kampanye yang dimulai sejak April 2020 ini menjadi gerakan massal yang mendapat respon positif dan dukungan dari berbagai pihak. Hingga saat ini tercatat ada 70 lagu dengan format audio dan video yang didonasikan oleh musisi dari berbagai daerah di Indonesia. Semua lagu tersebut akhirnya dikumpulkan ke dalam playlist yang dapat diakses melalui Bandcamp, Soundcloud, YouTube, dan Instagram @20detikcucicorona.
Tidak sampai disitu, seluruh donasi karya dari musisi terlibat juga dikonversi ke dalam piringan hitam. Lalu, diserahkan kepada tim Satgas Penanganan Covid-19, para musisi terlibat, tokoh budaya dan museum musik di tanah air. Kampanye ini juga turut melibatkan peran media untuk ikut menyosialisasikan program ini kepada masyarakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: