Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Begini Kronologi Apesnya Miliarder Bill Hwang, Kehilangan Rp293 Triliun dari Dana Investasi

        Begini Kronologi Apesnya Miliarder Bill Hwang, Kehilangan Rp293 Triliun dari Dana Investasi Kredit Foto: Unsplash/Tim Gouw
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Miliarder Bill Hwang sebelumnya berhasil mengumpulkan kekayaan sekitar USD20 miliar (Rp293 triliun) melalui investasi cerdas. Namun, nahas nasibnya, ia kemudian kehilangan semuanya hanya dalam 2 hari di akhir bulan Maret karena dana investasi Archegos-nya meledak setelah beberapa taruhannya kacau. (kurs Rp14.667/USD)

        Hwang, alumnus dana lindung nilai terkenal Tiger Management, mengambil sekitar USD200 juta (Rp2,93 triliun) pada tahun 2013 dan mengubahnya menjadi kekayaan bersih USD20 miliar dengan bertaruh dengan sukses pada saham teknologi.

        Baca Juga: Nabung di Bank Bikin Miskin Perlahan, Lo Kheng Hong: Kalau Mau Kaya, Pasar Modal Tempatnya

        Tapi itu semua runtuh pada akhir Maret ketika beberapa taruhan Hwang yang sangat leverage mulai bermasalah dan banknya menjual sebagian besar investasinya. Alhasil, dilansir dari Business Insider di Jakarta, Senin (13/4/21) penjualan tersebut merontokkan sekitar USD35 miliar (Rp513 triliun) dari nilai berbagai media AS dan perusahaan teknologi China hanya dalam sehari.

        Bloomberg melaporkan bahwa investasi awal Hwang melalui kantor keluarga Archegos Capital Management-nya termasuk Amazon, Expedia, LinkedIn dan Netflix, yang terakhir memperoleh bayaran USD1 miliar (Rp14,6 triliun).

        Taruhan Hwang di beberapa titik bergeser ke arah perusahaan yang lebih luas, khususnya konglomerat media ViacomCBS dan Discovery. Dia juga bekerja di perusahaan teknologi China seperti Baidu dan GSX Techedu.

        Selain itu, investasi Archegos juga mendorongnya ke kuartal terakhir yang kuat di tahun 2020, dengan banyak saham yang dimilikinya melonjak lebih dari 30%.

        Tetapi taruhan ViacomCBS menjadi sangat bermasalah bagi Hwang. Saham tersebut mulai jatuh selama seminggu mulai 22 Maret, menyebabkan broker utama Archegos, bank besar yang meminjamkan uang dan memproses perdagangannya, meminta lebih banyak uang sebagai jaminan atau margin call.

        Sementara itu, Hwang tidak bisa menyediakan uang tunai, hingga Morgan Stanley menjual sekitar USD5 miliar (Rp73,2 triliun) kepemilikan Archegos dengan harga diskon. Goldman kemudian mengikuti, menjual miliaran dolar saham perusahaan.

        Credit Suisse dan Nomura juga meninggalkan perkiraan kerugian perawatan masing-masing sebesar USD4,7 miliar dan USD2 miliar.

        Alasan utama mengapa kekayaan Hwang runtuh secara spektakuler adalah karena dia menggunakan leverage yang besar. Artinya, Archegos meminjam banyak uang untuk mendanai investasinya, yang berarti menghadapi kerugian besar ketika mereka menjadi buruk.

        "Leverage selalu menjadi pedang bermata dua. Dalam pasar bullish ketika harga naik, hal itu meningkatkan keuntungan Anda. Dan kemudian di pasar yang jatuh, seperti yang baru saja Anda lihat dalam kasus khusus ini, itu memotong kepalamu." ujar Gerard Cassidy, analis bank AS di RBC Capital Markets.

        Meski demikian, Archegos tidak dapat dimintai komentar tetapi juru bicara Karen Kessler mengatakan kepada Reuters bahwa saat-saat ini adalah waktu yang menantang bagi kantor keluarga Archegos Capital Management.

        "Semua rencana sedang dibahas saat Tuan Hwang dan tim menentukan jalan terbaik ke depan," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: