Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak suka menutupi boroknya. Buktinya, dia blak-blakan mengungkap jumlah orang miskin di Jakarta bertambah selama pandemi Covid-19.
Soal jumlah orang miskin Jakarta diungkap Anies dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) DKI Jakarta yang digelar online, kemarin.
“Bila dahulu masyarakat berekonomi lemah atau rentan jumlahnya lebih sedikit, ketika masa pandemi meningkat agak besar,” ujar Anies.
Baca Juga: Pedasnya Gembong PDIP Kalau Kritik Anies: Kerjanya Tak Sesuai Perencanaan, Cuma Lewat Mimpi
Baca Juga: Ramalan Anak Buah Prabowo: Dua Partai Pro Pemerintah Usung Anies Nyapres 2024
Sayangnya, Anies tak memaparkan detail angka peningkatan warga miskin di Jakarta selama pandemi. Namun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta, jumlah penduduk miskin di DKI pada 2020 saja memang meningkat dibanding tahun sebelumnya.
BPS menyebut, penduduk miskin di DKI Jakarta pada 2018 berjumlah 373 ribu jiwa. Jumlah penduduk miskin kemudian turun pada September 2019 menjadi 362 ribu jiwa. Kemudian meningkat pada 2020 menjadi 481 ribu jiwa.
Karena itu, eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu meminta semua pihak serius membuat program kesejahteraan rakyat secara langsung, khususnya pada aspek pendidikan dan usaha mikro dan kecil. Kelompok pendidikan dan usaha mikro kecil dinilai memberikan kontribusi besar menopang perekonomian Jakarta.
“60 persen perekonomian Jakarta ditopang konsumsi. Maka bila bisa diperbaiki kelompok ini, akan berdampak siginifikan untuk perekonomian di Jakarta,” pinta Anies.
Anies juga meminta regulasi di bidang ekonomi bisa mendorong sektor swasta berjalan cepat. Dengan begitu, pemulihan ekonomi bisa berjalan optimal. “Cepatnya sektor swasta bergerak akan sangat berdampak pada penyerapan tenaga kerja, dalam pajak pendapatan daerah, itu semua memiliki implikasi yang langsung di dalam recovery kita,” ujar Anies.
Aktivis Sosial yang juga Direktur Eksekutif Rights Foundation, Nukila Evanty mengapresiasi upaya Anies yang membuka data kemiskinan di DKI Jakarta. Menurutnya, hal itu bisa jadi contoh bagi daerah lain untuk membuka data kemiskinannya.
“Saya yakin, bukan hanya di DKI Jakarta, tapi juga daerah-daerah lain akan terdampak pandemi. Angka kemiskinan juga meningkat,” katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Namun begitu, dia berharap, data itu harus ditindaklanjuti Pemerintah Daerah. Dia berharap, ada tindakan konkret bagi pemerintah untuk mengatasi hal itu. “Ini juga merupakan pekerjaan semua pihak. Baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat,” cetusnya.
Baca Juga: Orangnya SBY Bela Tuan Cikeas Mati-matian, Kubu Moeldoko Geregetan
Warganet ikutan komentar soal jumlah orang miskin Jakarta. Akun @jalakHa23534860 misalnya. Dia justru mengacungi jempol Anies yang berani mengungkap peningkatan orang miskin di Jakarta.
“Salah satu pemimpin yang baik adalah jujur. Dan itu lebih baik daripada jadi pinokio,” tulisnya.
Begitu juga @elimeidarti. Dia mengapresiasi kejujuran Anies. Menurutnya, peningkatan orang miskin bukan hanya terjadi di DKI Jakarta, tapi banyak daerah yang juga mengalaminya. “Sore Pak Anies! Pak Gub, bukan DKI saja meningkat, di luar jakarta juga lebih parah meningkat kemiskinan,” tulisnya.
Namun, ada juga yang nyinyir. Akun @IrwanRafiie. “Alhamdulillah, sadar dan mengakui,” tulisnya. “Kan sudah tau...kenapa pentingin formula E, patung/tugu dll??,” samber @Ilhm141.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: