Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terima Kunjungan Presiden PKS, Ketum Demokrat AHY Soroti Tantangan Demokrasi Indonesia

        Terima Kunjungan Presiden PKS, Ketum Demokrat AHY Soroti Tantangan Demokrasi Indonesia Kredit Foto: Instagram Agus Harimurti
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyoroti tentang situasi demokrasi yang belakangan terjadi di Indonesia. Hal itu dia singgung saat menerima kunjungan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu, di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (22/4/2021).

        AHY mengungkap, perbincangan tentang masa depan demokrasi Indonesia ke depan menjadi salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan tertutup tadi. Dia mengatakan, sejumlah lembaga internasional telah memotret demokrasi Indonesia kini penuh dengan tantangan tersendiri.

        Baca Juga: Lolos dari Jerat Kudeta, AHY Langsung Temui Presiden...

        "Ada yang mengatakan kita saat ini berada di titik yang tidak baik. Bahkan, 14 tahun terakhir ini demokrasi di Indonesia dianggap angka yang paling bawah, dan ini semua menjadi tantangan buat kita," kata AHY dalam jumpa persnya.

        Putera sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu berharap, di tengah pandemi Covid-19 ini tidak menutup ruang demokrasi di Indonesia yang sudah sehat sebelumnya. Sebab, katanya, demokrasi telah menjadi pilar utama bangsa Indonesia.

        "Kita berharap justru demokrasi bisa kita tegakkan. Karena ini juga menjadi pilar utama bagi keberlangsungan dan masa depan bangsa kita," ujarnya.

        Senada dengan AHY, Presiden PKS Ahmad Syaikhu juga mengatakan bahwa saling menghargai harus dikedepankan dalam menjalankan proses demokrasi di Indonesia. Dia menegaskan, demokrasi tidak boleh dicederai dengan cara-cara yang melanggar etika dan norma yang berlaku.

        "Sehingga kiranya demokrasi ke depan betul-betul harus mengutamakan etika dan norma hukum. Dan juga memperhatikan terkait dengan kepatutan dan kepantasan sebagai budaya bangsa Indonesia," tutur Syaikhu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: