Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemilik Meratus Charles Menaro Ungkap Perguruan Tinggi Harusnya Kerja Sama dengan Pengusaha

        Pemilik Meratus Charles Menaro Ungkap Perguruan Tinggi Harusnya Kerja Sama dengan Pengusaha Kredit Foto: YouTube/Hermanto Tanoko
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemilik pelayaran Meratus, Charles Menaro mengungkap bahwa arah ekonomi Indonesia telah berada di jalur yang benar. Hal ini karena pemerintah telah mengatur undang-undang sedemikian rupa tanpa tambal sulam.

        Hal ini disampaikan oleh Charles melalui akun YouTube Hermanto Tanoko dalam video "KUNCI SUKSES BUKAN HANYA UANG, TAPI HIDUP BAHAGIA, SEHAT & BISA BERBAGI | CHARLES MENARO (PART 2)".

        Lebih lanjut, terlebih dalam hal digitalisasi, Indonesia termasuk yang sudah sangat maju. Ditambah dengan sumber daya alam yang kaya yang dimiliki Indonesia. Charles mengatakan paling tidak perguruan tinggi harus lebih banyak bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

        Baca Juga: Kisah Sukses Charles Menaro, Sosok Hebat di Balik Moncernya Bisnis Pelayaran Tertua di Indonesia

        Lalu, pembelajaran yang dilakukan juga seharusnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan. Charles melihat, di Indonesia kurang komunikasi antara dosen, perguruan tinggi dan pengusaha untuk penyaluran tenaga kerja.

        Charles saat ini sedang melakukan regenerasi perusahaannya, dan ia berharap proses regenerasi ini bisa berjalan mulus. Hal ini karena peralihan regenerasi biasanya terjadi krisis. Hingga saat ini, Indonesia masih belum membuat undang-undang atau peraturan tersebut sehingga Indonesia masih tertinggal dengan negara maju terkait peralihan regenerasi agar perusahaan bertahan lama.

        Charles saat ini sudah berada di usia senja, tetapi masih sangat enerjik. Ia pun mengungkap rahasianya yakni dengan memperbanyak teman, main golf dan terakhir intermitten fasting. Intermitten fasting ditemukan oleh ilmuwan Jepang tahun 2016 saat mendapatkan hadiah nobel untuk kedokteran tahun 2016.

        Ilmuwan tersebut menemukan bahwa ketika seseorang tidak makan sampai 16-20 jam, maka akan terjadi sel-sel pembaruan yakni sel-sel lama yang dimakan sel baru.

        Charles pun mulai merasakan perubahan di dalam dirinya, yakni berat badan turun, tapi tetap bisa menikmati makanan. Selama waktu berpuasa 16 jam, Charles tetap minum kopi dan teh tetapi tanpa gula. Ilmuwan juga menunjukkan, tikus yang berpuasa ketika otaknya dibedah akan ditemukan sel-sel otak baru. Sementara, tikus yang kenyang, tidak ditemukan sel-sel otak baru.

        Hal ini karena ketika perut dalam keadaan lapar, otak justru berpikir cara mencari makan. Dan cara ini sudah dilakukan Charles Menaro selama tiga tahun lamanya. Alhasil, tubuhnya ideal dan masih enerjik hingga hari ini.

        Lebih lanjut membahas Meratus, Charles melihat kostumer sudah sangat canggih belakangan ini, mereka berharap perusahaan yang bisa optimal membawa logistik mereka. Karena itu, Charles melihat meratus harus bisa men-cover antara shipping logistic yang terintegrasi untuk bisa melayani lebih baik ke kostumer. Salah satunya dengan memberdayakan digitalisasi untuk bisa mencapai kepuasan kostumer.

        Saat ini, Meratus tak hanya mengangkut logistik kontainer, tetapi juga batu bara, minyak dan lain sebagainya.

        Kemudian, Charles pun melihat bagaimana era Asia saat ini berhasil mengalahkan Eropa. Mulai dari teknologi baterai sampai penanganan pandemi Covid-19. Lalu, untuk negara India sendiri, Charles terkagum-kagum bagaimana orang India bisa bekerja di Amerika Serikat (AS).

        Namun, Hermanto Tanoko menambahkan bahwa gap atau jarak antara si pintar dengan yang kurang, serta si kaya dan yang miskin, jauh sekali, sangat ekstrim. Sehingga, untuk memajukan negaranya sangat berat dan sulit.

        Selanjutnya, Charles mengungkap arti sukses baginya. Menurutnya, sukses bukan hanya dihitung dari uang saja, tetapi sukses juga bisa dikaitkan ketika kita bisa memberikan kontribusi ke masyarakat, melihat generasi-generasi lebih maju, maju dalam nilai-nilai yang memberi manfaat kepada masyarakat luas.

        "Kesuksesan itu dimensinya banyak, jangan hanya diukur dari uang," tandas Charles.

        Salah satunya yakni kesehatan dan bisa bertemu dengan banyak teman. Adapun tujuan hidup bagi Charles adalah memiliki arti untuk lingkungan, sehingga bisa berkontribusi.

        Indonesia sangat membutuhkan pengusaha untuk menciptakan lapangan pekerja. Jika UMKM Indonesia sagat kuat, maka perekonomian Indonesia juga akan maju.

        Namun, untuk mencapai kesuksesan, jelas harus bekerja keras karena tidak ada yang instan. Serta berperan inisiatif dan tidak takut membuat kesalahan.

        "Jangan takut membuat kesalahan, jangan takut pada kegagalan, kegagalan itu adalah satu batu loncatan untuk kita di tahap berikutnya," tutup Charles.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: