Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        5 Hari Gaza Panas, Abu Janda Ngobrol Bareng Tentara Israel: Perang Itu Antara Israel Vs...

        5 Hari Gaza Panas, Abu Janda Ngobrol Bareng Tentara Israel: Perang Itu Antara Israel Vs... Kredit Foto: Instagram/Abu Janda
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Video pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda dengan tentara Israel (IDF) kembali beredar di media sosial.

        Dalam video tersebut, tentara Israel mengatakank jika perang di Gaza merupakan perang antara Israel melawan teroris. Baca Juga: Tengku Zul Wafat, Eh Abu Janda Pamer Foto Sama Ahok: Semoga Dikabulkan Bersama 4.900 Bidadari

        “Hari ini saya dapat kesempatan yang sangat-sangat spesial karena saya dapat kesempatan untuk mewawancara tentara militer Israel atau IDF,” ucap Abu Janda dalam video di akun Youtubenya.

        Diketahui, video tersebut ia bagikan pada 17 September 2019 lalu, dan kini kembali beredar sejak Israel kembali bentrok dengan pejuang Hamas, Palestina beberapa hari terakhir. Baca Juga: Erdogan Kecam Israel: Negara Teroris Harus Dihentikan, Mentalitas Brutal!

        Tentara yang diwawancarai Abu Janda bernama Muhammad Kabiya. Ia mengaku orang Arab muslim yang menjadi tentara Israel.

        “Ini cukup aneh, saya berharap Anda mau jelaskan ke pononton di Indonesia, kenapa Anda Arab muslim jadi tentara Israel IDF? Tidak kah itu seperti Anda perangi saudara muslim sendiri?,” tanya Abu Janda.

        Jawab tentara tersebut, dia hanya memerangi teroris, bukan saudara muslim.

        “Tidak juga, saya perangi teror dan teror tidak punya saudara,” ucap Kabiya.

        Lebih lanjut, Kabiya menegaskan bahwa perang di Gaza bukan perang antara muslim vs Yahudi.

        “Jadi ini bukan perang agama, ini perang melawan organisasi yang catut nama Islam untuk agendanya sendiri,” bebernya.

        Baca Juga: Kecam Serangan Israel di Masjid Al-Aqsa, Raja Salman Tegaskan Dukungan bagi Palestina

        Baca Juga: Zionis 'Butuh' Perang dengan Palestina untuk Tetap Eksis

        Kemudian, ia meminta Muhammad Kabiya untuk mempertegas bahwa perang di Gaza bukan perang agama yang sering digembor-gemborkan.

        “Bukan, yang terjadi di Gaza adalah Hamas dan jihadis Islam menjadikan rakyat Gaza korban untuk agenda mereka,” ujar Kabiya.

        “Perang di Gaza adalah perang antara teroris dan negara Israel yang terpaksa harus melindungi warganya,” tandas dia.

        “Jadi ini dengan sendirinya Muhammad Kabiya sudah menjelaskan sendiri. Ini (Muhammad Kabiya) adalah Arab muslim yang ada di tentara Israel,” ucap Abu Janda.

        “Bahwa apa yang terjadi di sini (Gaza) bukan perang agama, bukan perang antara Islam dan Yahudi seperti yang biasa digembor-gemborkan,”  tukasnya.

        Sementara itu, diketahui pertempuran antara Israel-Hamas pada Sabtu (15/5) telah memasuki hari ke-5 usai militer Israel pada dini hari tadi kembali melancarkan serangan ke wilayah Gaza, dan kelompok militan Hamas meresponnya dengan menembakan roket mereka ke wilayah Israel.

        Selain itu, Sejumlah petugas paramedis Palestina mengatakan bahwa serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya empat orang warga Gaza.

        Kementerian Agama Palestina melaporkan bahwa rudal-rudal Israel juga telah membuat sebuah fasilitas masjid hancur, dan seorang juru bicara militer mengatakan bahwa pihaknya sudah mulai melakukan pemeriksaan mengenai laporan tersebut.

        Suara sirine dikabarkan terdengar dari dua kota di selatan Israel sebagai tanda peringatan adanya serangan rudal dari dalam wilayah Gaza yang dilancarkan oleh kelompok Hamas.

        Saat tanda-tanda akhir pertempuran hingga kini masih belum dapat dipastikan, otoritas Palestina kembali melaporkan 11 korban jiwa di wilayah Tepi Barat saat para pendemo kembali terlibat bentrokan dengan pasukan keamanan Israel.

        Otoritas Kesehatan Palestina mengatakan bahwa sejak pertempuran meletus pada Senin awal pekan ini, sedikitnya 132 warga di Gaza menjadi korban tewas, termasuk 32 anak-anak dan 21 wanita, serta melukai lebih dari 950 lainnya.

        Sementara itu, otoritas Israel melaporkan bahwa ada delapan korban tewas di pihaknya, termasuk dua anak-anak dan seorang prajurit militernya yang tengah berpatroli di perbatasan jalur Gaza.

        Salah satu unit kelompok militer Hamas, Brigadir Al Qassem, pada Jumat (14/5) mengklaim berhasil melancarkan serangan menggunakan drone ke sebuah fasilitas pabrik kimia di Nir Oz, sebuah kota Israel yang berjarak tak jauh dari jalur Gaza.

        "Brigadir Al Qassem telah menyerang sebuah pabrik kimia di Nir Oz dengan drone Shihab," demikian pernyataan sayap militer Hamas tersebut dikutip Sputniknews.

        Sebelumnya, dilaporkan bahwa IDF telah menggempur Gaza melalui darat dan udara. Meski militer Israel membantah jika pasukannya sudah berhasil memasuki wilayah Gaza, namun mereka mengaku berhasil menembakkan rudalnya ke sejumlah sasaran yang diyakini milik kelompok Hamas di jalur Gaza.

        Secara keseluruhan, lebih dari 1.800 rudal sudah ditembakkan oleh pasukan Hamas ke wilayah Israel sejak situasi ketegangan di wilayah tersebut mulai memanas. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: