Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Publik Setuju Jokowi Bakal Jadi 'King Maker' di Pilpres 2024

        Publik Setuju Jokowi Bakal Jadi 'King Maker' di Pilpres 2024 Kredit Foto: Instagram Joko Widodo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lembaga survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) merilis hasil surveinya yang menyatakan, Presiden Joko Widodo dapat memengaruhi publik dalam menentukan pilihan calon presiden (capres) pada 2024. Ia disebut dapat menjadi 'king maker' dalam pemilihan presiden mendatang.

        "Hasil survei ini Presiden Jokowi dinilai publik menjadi king maker yang dapat memengaruhi publik untuk menentukan siapa yang akan menjadi presiden 2024," ujar peneliti ARSC Bagus Balghi dalam rilis daringnya, Sabtu (22/5).

        Baca Juga: Jokowi 3 Periode? Survei: Publik Tak Setuju

        Sebanyak 74,13 persen responden setuju jika Jokowi mendukung sosok tertentu yang dapat meneruskan program dan kebijakannya selama ini. Hanya 23,99 persen responden yang menyatakan tidak setuju akan hal tersebut.

        "Publik berharap program-program kerja Presiden Jokowi dalam hal pembangunan strategis terjaga estafetnya," ujar Bagus.

        Adapun nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di urutan pertama dengan elektabilitas tertinggi sebesar 17,01 persen. Nama Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di urutan kedua dengan 14,31 persen. Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di bawahnya dengan 11,25 persen.

        "Ada 60,66 persen publik menjawab masih bisa berubah pilihan. Kemudian, tidak akan berubah sebanyak 31,82 persen," ujar Bagus.

        Pengumpulan data dilakukan sejak 26 April hingga 8 Mei 2021, lewat sambungan telepon untuk responden usia minimum adalah 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih. Dengan 1.200 reponden yang mewakili 34 provinsi di Indonesia.

        Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan memperhatikan jumlah proporsionalitas antara jumlah sampel dan jumlah pemilih di setiap provinsi. Margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan hingga 95 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: