Buntut Tak Undang Ganjar, Mbak Puan Dapat Warning: Hati-Hati! Entar Dilamar Partai Lain Loh...
Kredit Foto: Okezone/Ady
Pegiat media sosial, Denny Siregar mengomentari soal aksi Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang dikabarkan tidak mengundang Gubernur Jawa Tengah dan kader PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo dalam acara internal partai.
Ia pun menyatakan bahwa Ganjar adalah kader terbaik PDIP yang sangat berpotensi maju di Pilpres 2024 mendatang. Baca Juga: Politik is Politik! Ganjar Diasingkan PDIP Gara-gara Kalahkan Putri Mahkota PDIP Puan Maharani
Karena itu, ia pun memberikan warning jangan sampai Ganajr dilamar oleh partai politik lain.
"Mbak Puan, hati-hati loh. Entar kader terbaiknya dilamar partai lain karena sangat potensial. Maaf, sekadar mengingatkan," cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Senin (24/5/2021). Baca Juga: Prabowo Capres Paling Potensial, Gerindra Sesumbar: Punya Kemampuan Penuhi Harapan Masyarakat
Diketahui sebelumnya, Puan Maharani memberi pengarahan bagi para kader dalam penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024.
Puan menekankan kriteria pemimpin ideal bagi PDI Perjuangan.
Menurutnya, pemimpin harus dilihat oleh teman-teman seperjuangan dan turut turun bersama dengan para pendukungnya di lapangan.
"Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di sosmed," kata Puan. Baca Juga: Penyebab Ganjar Dikucilkan PDIP, Pengamat: Dia Elektabilitasnya Lumayan, Puan Belum Kelihatan
Puan melanjutkan, semua kader PDIP di Jateng diingatkan untuk berjuang secara riil. Apalagi jika kader tersebut saat ini menduduki jabatan sebagai pemimpin, maka perjuangan di lapangan sangat dibutuhkan.
Baca Juga: Girls In Tech Buka Peluang Perempuan Berpartisipasi dalam Teknologi
"Sosmed memang diperlukan, namun dalam berjuang, jangan hanya berhenti di sosmed saja. Sosmed diperlukan, media perlu, tapi bukan itu saja. Harus nyata kerja di lapangan," ujarnya.
Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai, wajar apabila Ganjar Pranowo, tak diundang.
Menurut Ujang, Ganjar itu pesaing Puan di internal Banteng dalam perebutan tiket capres 2024. Makanya Ganjar dipahat gerak-geriknya.
"Ganjar elektabilitasnya lumayan, sedangkan Puan belum kelihatan. Makanya Ganjar dikunci dan diasingkan. Dan dalam politik itu tak aneh," kata Ujang dikutip dari Rakyat Merdeka, Minggu (23/5).
"Ganjar diasingkan itu karena mungkin juga ada putri mahkota di PDIP yang dipersiapkan diri untuk maju di Pilpres," sambar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil